Depok, KOMPAS.com - Sistem injeksi merupakan sistem pembakaran teknologi terbaru yang kini diterapkan di hampir semua produk sepeda motor terbaru. Selain lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, penggunaan injeksi ternyata juga menjadi keuntungan tersendiri bagi para mekanik.
Kepala Mekanik Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok, Syamsuddin menganggap mendekteksi kerusakan pada motor injeksi lebih mudah dibanding motor karburator. Sebab penyetelan pada injeksi sudah diriset dengan mengandalkan komputerisasi. Hal itu berbeda dengan karburator yang penyetelannya masih mengandalkan cara manual dan sangat bergantung dari "feeling" sang mekanik.
"Karburator nyeting-nya manual berdasarkan feeling dengan putaran mesin tertentu. Kalau injeksi sudah diriset. Kalau ada kerusakan indikatornya menyala. Sehingga lebih detail kerusakannya di mana kita bisa langsung tahu," kata Syamsuddin saat ditemui, Rabu (17/1/2018).
Dari pengalaman yang pernah dialaminya, Syamsuddin menyebut untuk memperbaiki motor injeksi rata-rata hanya menghabiskan waktu 25 menit. Di sisi lain jika tingkat kerusakannya sama, perbaikan pada kerusakan motor karburator bisa memakan waktu 30-45 menit.
"Sistem karburator, kalau feeling nyetelnya bagus sebenarnya bisa cepat juga. Tapi kalau feeling nyetel si mekaniknya tidak kuat biasa bisa 30 menit sampai 45 menit," ujar Syamsuddin.
Pengakuan yang sama juga dilontarkan Kepala Bengkel Yamaha Amie Jaya Motor Depok, Sutisna. Menurut Sutisna, tugas para mekanik kini jauh lebih mudah sejak adanya sistem injeksi. Bahkan untuk ukuran mekanik yang minim pengalaman, akan bisa dengan cepat mengatasi kerusakan pada motor.
"Kalau karburator, ketemu dengan orang yang masih awam bongkar motor, pasti bermasalah," ujar Sutisna.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/19/122500015/deteksi-kerusakan-motor-injeksi-lebih-mudah-dibanding-karburator