Jakarta, KOMPAS.com - Sejak 1976 sampai awal 2018, sudah 80 persen mobil BMW yang telah dirakit lokal di pabrik Gaya Motor, Jakarta Utara. Paling anyar, Seri 5 varian 520i Luxury Line ikut diproduksi di Indonesia.
Mobil itu melengkapi beberapa model yang sudah dirakit di Tanah Air, seperti Seri 3, Seri 5, Seri 7, serta model SUV X1, X3, dan X5. Sementara Seri 1, Seri 2, Seri 4, Seri 6, X4 dan Seri Performa M masih completely build-up alias CBU Jerman.
BMW Group Indonesia sudah mengumumkan bahwa sepanjang 2018 ini akan ada 10 model lebih yang diluncurkan. Bahkan, dipastikan juga mau menambah model rakitan lokal.
"Pasti kita akan menambah lagi. Modelnya seperti apa nanti kita lihat, karena berdasarkan permintaan dan volume penjualannya dulu," kata Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O’tania di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Keunggulan Produksi Lokal
Selain bebas pajak, alasan lain BMW selalu merakit lokal karena banyak keuntungan yang bisa didapat konsumen. Harga sudah pasti, dan tidak kalah pentingnya, waktu tunggu menjadi lebih cepat dari model CBU.
"Kalau CBU konsumen harus menunggu sekitar enam bulan, tetapi kalau lokal bisa lebih cepat dari itu. Harga juga sudah pasti lebih murah dari versi CBU," ujar Jodie.
BMW Indonesia itu sendiri telah bekerjasama dengan PT Gaya Motor untuk merakit beberapa model. Selain mesin bensin dan diesel, merek otomotif asal Jerman itu juga punya kemampuan memproduksi kendaraan hybrid.
"Kalau bicara plug in hybrid electric vehicle (PHEV), sangat memungkinkan. Tetapi sekali lagi kita selalu bekerjasama dengan pemangku kepentingan lain, termasuk pemerintah," kata Jodie.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/19/080200115/bmw-indonesia-mau-perbanyak-mobil-rakitan-lokal