Harga Vespa Lawas Bisa Jauh Lebih Mahal dari Vespa Baru

Jakarta, KompasOtomotif - Vespa merupakan salah satu brand sepeda motor legendaris yang punya penggemar tersendiri di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sejak pertama kali hadir pada era tahun 1940-an, Vespa telah hadir dalam berbagai varian.

Sampai saat ini, Vespa-vespa jadul masih banyak yang diburu oleh para pecinta Vespa. Saking gandrungnya, para pecinta Vespa bahkan ada yang tak segan-segan merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan Vespa jadul yang sudah tidak diproduksi lagi.

Di kalangan pecinta Vespa, ada  sejumlah varian yang paling banyak diburu adalah Vespa Special 90 atau biasa juga disebut dengan Vespa Darling, dan Gran Lusso. Keduanya adalah Vespa yang diproduksi Piaggio pada era 1960-an.

Saat ini, harga untuk kedua varian Vespa generasi lama ini bisa mencapai kisaran Rp 50-80 juta. Harga ini jauh lebih mahal dibanding harga beberapa varian Vespa terbaru. Sebagai informasi, varian Vespa terbaru seperti S 125 kini dibanderol pada harga Rp 31 juta, Primavera dengan Rp 38 juta, serta Sprint dengan Rp 40 juta.

Salah satu pemilik Vespa Darling adalah Guntur Leo, salah seorang anggota komunitas Vespa "Kutu Community". Ditemui KompasOtomotif pada Senin (1/1/2018), Guntur bercerita bahwa harga pasaran Darling kini bisa mencapai kisaran Rp 80-an juta. Tentu saja dengan kondisi mulus dan dapat digunakan alias bukan bangkai.

Untuk membuktikan ucapannya, Guntur memperlihatkan sejumlah penawaran di situs online. Terlihat ada salah satu Vespa Darling yang ditawarkan pada harga Rp 85 Juta. Sementara untuk Gran Lusso sendiri bisa dijual pada harga Rp 50 juta.

"Terakhir untuk Darling tahun 1966 ada yang buka harga Rp 85 juta. Kalau mau tinggal telepon," kata Guntur.

Harga pasaran motor jadul seperti Vespa memang sudah tidak ada standarnya. Sehingga sepanjang pembeli tak keberatan, seberapa mahal harga yang diminta penjual pasti akan dibayar. Apalagi jika varian yang dicari tergolong produk langka.

"Apalagi kalau namanya hobi, sudah kalau ngomongin harga. Kalau mau (beli) mau, enggak (mau beli) ya terserah," ujar Guntur.