Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kawasaki Ninja 250 Tak Pakai Setang Underyoke

Menggunakan stang underyoke membuat posisi riding lebih racy karena badan pengendara lebih menunduk. Posisi berkendara seperti ini membuat laju motor menjadi lebih aerodinamis. Namun, tren ini tak diikuti Kawasaki pada produk Ninja 250 terbaru yang diluncurkan beberapa waktu lalu.

Lantas apa alasan Kawasaki, padahal saat ini stang underyoke cukup banyak diminati?

"Karena konsep kami performa tinggi dan mudah dikendarai," kata Deputy Head Sales & Promotion Division KMI Michael Chandra Tanadhi saat dihubungi KompasOtomotif, Sabtu (2/12/2017).

Biasanya, rasa pegal dirasakan pada bagian tangan maupun pinggang. Oleh karena itu, demi memberikan kenyamanan para konsumen Ninja 250, Kawasaki lebih memilih stang upperyoke.

Meski demikian, posisi stang di atas segitiga tak mengubah kemampuan Ninja 250 untuk berlari lebih kencang dan lincah melakukan manuver lainnya. Jika pun diadu dengan para pesaing di kelasnya berdasarkan data spesifikasi, Ninja 250 lebih unggul.

Sebab, kawasaki menyematkan mesin berkapasitas 249cc dengan sejumlah ubahan serta desain yang baru dari pendahulunya. Bobot mesin pun lebih ringan. Adapun tenaga maksimum Ninja 250 terbaru ini sebesar 28,5 kW (39 PS) pada 12.500 rpm. Sementara untuk torsi maksimumnya 23,5 N.m (2,4 kgf.m) / 10.000 rpm.

Jika dibandingkan Yamaha R25, Power Maksimum hanya 26,5 KW (36 PS) pada 12.000 rpm. Torsi Maksimumnya 22,6 Nm / 10.000 rpm. Sementara CBR250RR Power Maksimum sebesar 27,1 Kw (38,7 PS) pada 12.500 rpm. Torsi Maksimumnya 23,3 Nm / 10.500 rpm.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/12/03/082400215/alasan-kawasaki-ninja-250-tak-pakai-setang-underyoke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke