Jakarta, KompasOtomotif - Indonesia di dalam industri otomotif sudah terkenal punya status sebagai pasarnya multi purpose vehicle (MPV). Ini yang kemudian membuat segmen ini cukup “panas”, dan banyak yang berlomba untuk bisa mengambil porsi besar kuenya.
Memang lagi-lagi, merek di bawah naungan Astra yang model MPV-nya tetap merajai segmen tersebut. Meski begitu, masih belum tahu apakah MPV akan terus langgeng menguasai industri dalam negeri, atau akan diganti jenis mobil lain seperti sport utility vehicle (SUV).
Saat disinggung soal hal tersebut, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy melayangkan komentar. Dirinya menyebut kalau Indonesia ini sebenarnya negeri SUV.
“Sebenarnya Indonesia itu pasar LSUV. Alasanya yaitu kontur jalan di dalam negeri naik turun dan tidak mulus, kemudian karena kita negara kepulauan, yang jarak tempuhnya jauh,” ujar Jonfis kepada KompasOtomotif, Kamis (9/11/2017).
Jonfis menambahkan, kalau segmen-segmen yang ada itu tergantung para produsen sendiri dan ingin dibawa ke mana arahnya oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Itu yang kemudian disebut Jonfis, kalau Mitsubishi melahirkan Xpander seperti yang diperkirakan Honda.
Maka dari itu, kata Jonfis, saat ini mobil SUV dan MPV agak sulit dibedakan. “Mungkin ketika Mitsubishi membuat Xpander, sama seperti perkiraan kita, ground clearance harus tinggi, segala macem, karena agak susah membedakan LMPV atau LSUV,” tutur Jonfis.
Bahkan Jonfis mempertanyakan definisi MPV sebenarnya. “Dahulu sebenarnya disebut MPV itu bukan bukan multi purpose, tapi mungkin multi passenger. Pasalnya di awal-awal orang paham MPV muat tujuh orang atau delapan atau sembilan orang,” tutur Jonfis.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/15/084200915/kata-honda-indonesia-bukan-negara-mpv-tapi-suv