Motegi, KompasOtomotif - PT Honda Prospect Motor (HPM) memberikan kesempatan kepada beberapa jurnalis otomotif nasional, untuk melakukan test drive dua model Honda yang dibekali teknologi ramah lingkungan, di Twin Ring Motegi, Jepang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian undangan meliput Tokyo Motor Show 2017.
Model yang disediakan, yaitu Clarity Fuel Cell (hidrogen) dan Plug-in Hybrid. Keduanya baru dijual di Amerika Serikat (AS) dan Jepang mulai tahun depan.
Sesi pertama, KompasOtomotif duduk sebagai penumpang di Clarity hidrogen selama satu putaran. Sedan dengan kapasitas lima orang penumpang itu punya tingkat kenyamanan jok cukup tinggi, dan juga leg room serta head room luas.
Selanjutnya, diberikesempatan untuk menjadi sopir selama dua putaran. Meskipun tergolong singkat, namun tetap bisa merasakan impresi awal mengemudikan salah satu sedan ramah lingkungan Honda itu.
Ketika duduk sebagai sopir, awalnya tidak mengira bahwa mesin sudah menyala, karena nyaris tak terdengar, benar-benar halus. Begitu juga saat mobil mulai melaju, suara dari sektor jantung pacu sama sekali tidak terdengar ke kabin.
Sistem penggerak dibekali motor listrik bertenaga 130 kW (177 PS) yang menghasilkan torsi 300 Nm. Tangki hidrogen berkapasitas 141 liter apabila terisi penuh maka membuat perjalanan dapat ditempuh sejauh 750 km.
Tersedia juga beberapa mode pengendaraan yang terdiri dari Normal, Econ, dan Sport. Mode keempat, yaitu HV mode disediakan untuk menjaga status baterai dan dapat dipilih bersamaan dengan mode Normal, Econ dan Sport.
Clarity Plug-in Hybrid
Setelah hidrogen, giliran KompasOtomotif mendapatkan kesempatan menjajal Clarity Plug-in Hybrid. Namun, hanya sekedar menjadi penumpang di jok belakang.
Secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan varian hidrogen. Perbedaan paling utama, hanya terletak pada teknologi di sektor jantung pacu.
Suara mesin juga sangat halus dan hampir tidak terdengar ke dalam kabin ketika mobil mulai berjalan. Secara jantung pacu, dibekali mesin 1.5-liter, empat silinder, yang dikawainkan dengan motor listrik dengan bertenaga 181 tk.
Sementara itu mengenai handling dan juga akselerasi pun cukup mumpuni untuk sekelas sedan berkapasitas lima penumpang. Namun sayang, dua model itu belum bisa dijual di Indonesia, karena HPM menilai belum cocok untuk dipasarkan di Tanah Air.
Kesimpulan
Secara keseluruhan untuk pengendalian sama seperti mobil mesin konvesional. Bedanya, hanya pada teknologi di sektor jantung pacu yang lebih ramah lingkungan.
Akselerasi juga sepertinya jauh lebih halus dan responsif, karena memiliki mesin tambahan, yang juga memberikan daya.
Sementara mengenai desain eksterior, antara versi hidrogen dengan plug-in hybrid tidak ada perbedaan signifikan. Justru jika tidak tahu, sulit untuk membedakan, kecuali melihat emblem pada bagian belakang.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/04/074200215/rasanya-mengendarai-honda-clarity-di-jepang