Resep Daihatsu Racik Mobil Irit di Jepang

Shiga, KompasOtomotif – Kendaraan roda empat yang irit bahan bakar jadi salah satu cara untuk menarik konsumen. Bukan hanya terkait belanja bahan bakar yang bisa direduksi konsumen, tapi juga efek positifnya terhadap lingkungan.

Menjawab permintaan pasar, Daihatsu kemudian kembangkan produk yang punya tingkat keiritan di atas rata-rata. Dari serangkaian riset, lahirlah teknologi e:S Technology yang disematkan pada modelnya Mira.

“Kami rancang teknologi yang buat konsumsi bahan bakar mobil bisa hemat. Pasalnya dari analisa kami, warga Jepang sangat membutuhkan kendaraan yang hemat bahan bakar dan terjangkau harganya,” ujar Ichiro Otaki, Brand GM Daihatsu Motor Company (DMC), Jumat (27/10/2017).

“Setidaknya kami memiliki tiga cara, untuk memaksimalkan potensi mobil. Mulai dari evolusi mesin, struktur mobil, dan energi, yang hasil akhirnya kami beri nama e:S Technology,” tutur Otaki.

Mulai dari evolusi mesin, Otaki mengatakan, Daihatsu melakukan perbaikan dengan memaksimalkan pembakaran dalam. Ini dilakukan agar lebih efisien, dan diikuti dengan mengoreksi kembali komponen yang membangun mesin.

“Selanjutnya evolusi struktur mobil, di mana salah satu perubahan yang kami lakukan adalah mengurangi hambatan angin. Ditambah lagi, kami berhasil mengurangi bobot mobil hingga 80 kilogram,” ucap Ichiro.

Ketiga yaitu soal evolusi energi, di mana Daihatsu melahirkan teknologi idle stop. Tujuannya, agar kendaraan bisa secara otomatis berhenti, ketika kendaan berhenti minimal setelah tiga detik sejak mobil berhenti, seperti misalnya saat menunggu lampu tanda lalu lintas.

“Mesin konvensional yang menggunakan e:S Technology, Daihatsu Mira sanggup mencapai angka konsumsi bahan bahar mencapai, 35,9 kilometer per liternya. Ini yang dibutuhkan masyarakat Jepang,” ujar Ichiro.

Daihatsu di Jepang, merupakan pabrikan nomor satu yang menguasai segmen Kei Car. Daihatsu juga menawarkan harga terbaik dengan banderol terjangkau. Sebut saja seperti Daihatsu Mira e:S itu jual mulai 780.000 yen hingga 1,2 jutaan yen atau Rp 143 jutaan yen.