Mengambil konsep big bobber yang sudah lama ditinggalkan, Rully berhasil membuat Scoopy lebih cantik dari tampang aslinya. Tidak tanggung-tanggun, karyanya juga sukeses menyabet gelar juara nasional Honda Modief Contest (HMC) 2017 untuk kategori All Stock Advance di atas tahun 2006.
"Gaya big bobber menang bukan hal baru, tapi konsep ini sudah mulai hilang. Di Jepang, modifikasi seperti ini sudah mulai ramai lagi, karena itu saya coba bikin lagi," ucap Rully kepada media di Lanud Gadung, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (14/10/2017).
Modifikasi skutik bergaya big bobber memang cukup ramai pada era 2007 sampai 2010, namun belakang sudah mulai menyusut. Pada motor skutik, tema boober sebenarnya mengaplikasi dari lowrider yang kental dengan tampilan ban dan pelek bongsor.
Meski mengatakan tidak mengalami kesulitan saat mengaplikasi pelek dan ban besar pada Scoopy, namun Rully mengaku kesulitan dalam mencari stok barangnya. Selain itu, itu juga dihadapi tantangan berat saat proses pengerjaan bodi.
"Kalau sulit sebenarnya tidak, tapi cari ban dan pelek besarnya itu susah sekali karena sedang tidak musim modifikasi bobber. Dari sisi bodi, selain kustom, paling sulit itu pengerjaan detail membuat grafis batiknya. Itu handmade pakai canting," ucap Rully.
"Ide batik memang diambil dari grafis pada keris pusaka Nogo Sosro punya si pemilik. Kerisnya bukan sembarangan, karena saya sudah lihat sendiri itu keris bisa berdiri sendiri, seperti pusaka. Total dengan cat dan lainnya saya kerjakan enam bulan," ucap Rully.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/18/074200015/scoopy-terinspirasi-keris-pusaka-nogo-sosro