Lebih spesial, penghargaan ini diserahkan langsung Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada Wakil Preside Direktur TMMIN, Edward Otto Kanter dalam acara pembukaan Trade Exp 2017, di ICE BSD, Rabu (11/10/2017).
"Penghargaan bergengsi ini kami anggap sebagai sebuah motivasi untuk terus konsisten mencatatkan kinerja ekspor yang positif demi perkembangan industri otomotif di Indonesia. Kinerja ekspor ini tidak lepas dari besarnya dukungan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur pendukung untuk memudahkan kami memberi sumbangsih nyata bagi industri nasional," ucap Edward.
Penghargaan ini dimulai pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan pada 1992. Primaniyarta adalah penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah untuk eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor.
Baca : Ekspor Toyota Indonesia Naik 18 Persen Paruh Pertama
Sejak 2014 penyelenggaraan Primaniyarta dikelompokkan dalam empat kategori yakni Eksportir Berkinerja, Eksportir Pembangunan Merek Global, Kategori Eksportir Potensi Unggulan dan Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru. TMMIN memperoleh penghargaan sejak 2008, lalu berlanjut pada 2010, 2011 dan berturut-turut selama lima tahun sejak 2013 sampai 2017. Tahun ini TMMIN jadi satu-satunya produsen kendaraan yang mendapatkan penghargaan ini.
Peningkatan Ekspor dan Ekspansi Global
TMMIN telah melakukan ekspor sejak 30 tahun lalu. Saat inidengan tambahan pabrik mesin baru di Karawang, kontribusi kendaraan utuh bermerk Toyota bagi total ekspor otomotif nasional Indonesia sebesar 87 persen.
Angka tersebut terdiri dari sembilan model yakni Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Avanza, Rush, Town/Lite Ace, Agya dan Sienta. Toyota juga mengekspor kendaraan CKD, mesin bensin dan ethanol tipe TR-K dan R-NR, komponen kendaraan serta alat bantu produksi berupa jigs (alat bantu dalam proses pengelasan) dan dies (alat bantu dalam proses pengepresan).
Sepanjang 2017 sampai September, TMMIN telah mengekspor CBU sekitar 150.400 unit kendaraan. Pencapaian ini meningkat 22 persen dari torehan tahun lalu, dengan dukungan SUV Fortuer sebesar 52.500 unit, Avanza 36.100 unit serta Vios 20.700 unit.
Baca : Tiga Dekade Ekspor Toyota Indonesia Sumbang Ratusan Triliun
Untuk CKD sendiri sebanyak 35.600 unit, mesin bensin lebih dari 99.850 unit, mesin ethanol lebih dari 7.350 unit dan komponen kendaraan sekitar 76,6 juta buah. Tahun ini TMMIN memantabkan diri sebagai salah satu manufaktur andalan di sektor otomotif Indonesia.
Toyota sendiri menargetkan peningkatan kendaraan utuh meningkat sebesar 10 persen dibandng angka ekspor pada 2016 lalu. Produk ekspor ini dikirim lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Pasifik, dan Timur Tengah.
Sejak 2016, TMMIN menambah 2 produk ekspor yakni Sienta dan Engine R-NR. Jumlah ekspor unit engine R-NR yang dilakukan Toyota Indonesia sepanjang 2017 mencatat 74.600 unit. Sienta yang perdana diproduksi sudah mencapai tingkat komponen lokal 80 persen, Agustus lalu sudah diekspor dengan standar emisi Euro6.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/11/174300215/toyota-konsisten-jadi-eksportir-terbesar-di-indonesia