Wilda Bachtiar, Manajer Pemasaran Kendaraan Komersial PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) mengatakan bahwa permintaan sudah mulai masuk. Jumlahnya diaki belum terlalu besar, tapi lebih dari cukup untuk dibilang prospektif.
”Sudah ada 60 pemesanan, termasuk di antaranya yang sudah pasti akan membeli dan beberapa sedang trial (tahap mencoba/ test). Sebagian besar dari (sektor) tambang, dan Sumatera menjadi area terbesar, mencapai 60 persen,” kata Wilda, (14/9/2017), di sela test drive Tata Prima 2528 di Bogor.
Pertambangan kata Wilda memang masih jauh dari ”masa jaya” sebelum terjadinya penuruna tajam di kisaran 2011 dan 2012 silam. Saat itu, permintaan dump truck di pertambangan mencapai 15.000 unit per tahun.
Baca: Tata Motors Sedang ?Sakit?
Nah, tahun ini, masih cukup kecil, diperkirakan sampai 4.000-5.000 unit, meski prediksi angka tersebut masih jauh lebih baik ketimbang tahun lalu, atau bahkan saat masa terpuruk lima sampai enam tahun lalu.
Sementara itu, di sektor infrastruktur, Wilda mengatakan bahwa saat ini memang masih banyak pemain dari merek Jepang yang menguasai. Namun, lambat-laun, truk-truk Tata Motors akan segera menginvasi seiring dengan bertambahnya waktu.
”Pengalaman saya, saat melakukan perjalanan ke berbagai daerah, produk kami sudah banyak dipakai utuk operasional kontraktor infrastruktur. Memang masih banyak pakai pikap-pikap kita. Tapi lambat laun pasti nanti melirik truk kami yang lebih besar,” kata Wilda.
Soal target penjualan Tata Prima 2528, Wilda tak mau bicara muluk, karena produk baru saja dikenalkan. Mencapai angka 100 unit per tahun (fiscal year) sudah sangat baik. ”Melihat pemesanan dan antusiasme konsumen, kami yakin 100 unit akan dicapai,” imbuhnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/09/14/173104615/masa-depan-truk-tambang-tata-prima