Bogor, KompasOtomotif – Bermodal investasi 25 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 333 miliaran, Mercedes Benz maksimalkan fasilitas produksi di Wanaherang, Bogor, untuk merakit truknya Axor 2528C di Indonesia. Kapasitas produksinya disebut mencapai 4.500 unit per tahun.
Sebagai produk berdarah Eropa, urusan kualitas disebut-sebut sebagai sesuatu yang prioritas. Bahkan untuk setiap detail, truk yang sudah dirakit harus keluar dari pabrik dalam kondisi benar-benar sempurna.
Fasilitas perakitan di Wanaherang diklaim sudah sesuai dengan standar internasional Daimler. Prosesnya terdiri dari beberapa langkah, dan melewati sekitar 10 pos, mulai dari pencetakan identitas pada sasis, pemasangan gearbox kemudi, pemasangan ABS dan berbagai sistem kabel, instalasi radiator, mesin, knalpot, roda dan grill.
Tahap selanjutnya adalah kontrol kualitas yang terdiri dari dua fase. Pertama dimulai dengan proses EOL (End-of-Life) untuk pemacuan sasis, pengujian rem, pengujian speedometer, dan shower. Setelah itu, fase akan dilanjutkan dengan pemeriksaan EOL berikutnya, seperti penyelarasan roda, uji slip samping, uji asap dan bidikan lampu depan.
“Berdasarkan quality achievement produk, yang kami lakukan secara manual itu dinilai bagus, termasuk finishing-nya. Memang agak beda di sini yang masih manual, sementara di sana robotik (Jerman), tapi dari gap-nya tentu kami lebih teliti dan itu lebih bagus,” ujar Yunizar, Manager Produksi Mercedes Benz Indonesia, Selasa (29/8/2017).
Yunizar menambahkan, kalau pabrik perakitan truk Mercedes Benz Axor 2528C ini memiliki audit yang sangat ketat. Bahkan ketika tampak ada scratch sedikit saja pada cat, mereka langsung melakukan pengerjaan ulang.
“Kemudian rasio defects kami juga baik. Pasalnya kami menggaris bawahi, kalau konsumen di Indonesia ini agak unik, di mana yang namanya kualitas itu utama. Jadi meski kami produksi truk, tentu kualitasnya tetap kami jaga,” ucap Yunizar.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/30/080200115/pabrik-truk-mercy-lokal-cita-rasa-global