Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamaha NMAX Mengalah demi Aerox 155 VVA

Kompas.com - 25/04/2017, 07:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kehadiran Aerox 155 VVA ternyata mempengaruhi jalan mulus NMAX. Sisi positifnya, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mampu memperbesar cakupan pasar. Namun buat konsumen, terutama pendamba NMAX, mereka harus rela antre lebih lama.

Bukti otentik bisa dilihat dari data wholesales (pabrikan ke diler) Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), per Maret 2017. Pasokan NMAX berkurang drastis, dari biasanya lebih dari 24.000-an unit sebulan, kini berkurang rata-rata 15.000-an unit per bulan.

YIMM harus berbagi produki antara NMAX dan Aerox 155, plus ekspor NMAX yang tercatat masih cukup tinggi.

Menengok data Maret 2017 lalu, NMAX dipasok untuk pasar domestik 17.339 unit, dan ekspor 10.794 unit. YIMM juga mulai memasok dalam jumlah besar Aerox 155 VVA, yakni mencapai 17.844 unit untuk pasar dalam negeri, atau setara dengan pengiriman NMAX.

dok. Yamaha Warna baru NMAX
M Abidin, General Manager Aftersales & Public Relations YIMM, setelah dikonfirmasi, tak mengelak soal jatah produksi untuk kedua sepeda motor tersebut.

”Perkiraan kami pasarnya akan terbelah, tetapi ternyata tidak. Justru sama-sama tinggi. Kami berupaya untuk terus meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen,” kata Abidin, (23/4/2017).

Yamaha Indonesia sebenarnya sudah kelimpungan dengan jumlah peminat NMAX yang tak kunjung surut sejak pertengahan tahun lalu. Kini, dengan ditambahnya permintaan Aerox 155, membuat YIMM harus bekerja ekstra keras.

Dikutip dari Otomania.com, belum lama ini, salah satu jaringan diler, Putera Group, mengaku sudah mengantongi daftar tunggu permintaan NMAX yang mencapai dua bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau