Jakarta, KompasOtomotif - Kementerian Perindustrian saat ini sedang fokus pada pengembangan mobil desa. Selain mengutamakan komponen lokal yang akan digunakan, rencananya juga akan ada wacana mengenai pemberian insentif seperti yang ada pada mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC).
Menanggapi pertanyaan ini, I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Mesin, Alat, Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, menjelaskan, bahwa untuk masalah insentif saat ini belum dibicarakan kelanjutannya.
"Insentif nanti kita bicarakan, tapi ada rencana untuk bikin. Sekarang lebih pada pengenalan mobil desa dahulu, kita kenalkan prototipenya,"kata Putu di Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Tujuan utama program mobil desa, kata Putu, adalah menggantikan kendaraan rakitan non-standar yang selama ini dibuat sendiri oleh para petani. Salah satu contoh kongkret, adalah Grandong di Jawa Timur.
Terkait insentif, Putu melanjutkan, tidak bisa disamakan posisinya seperti LCGC. Selain karena beda kegunaan dan fungsi, ada perbedaan asumsi antara mobil desa dan LCGC.
Sedangkan mengenai target harga mobil desa sekitar Rp 60 jutaan, Putu hanya menjelaskan bahwa rencananya memang seperti itu. "Memang diminta seperti itu (Rp 60 jutaan), tapi namanya kendaraan sederhana seharusnya memang harganya di sekitar itu," ucap Putu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.