Sentul, KompasOtomotif - Akhir-akhir ini, makin banyak produsen ban menelurkan produk dengan embel-embel ramah lingkungan. Hambatan gulir rendah diklaim berkontribusi menambah keiritan penggunaan bahan bakar.
Namun, pada umumnya, ban-ban dengan tipe ramah lingkungan seperti ini berkarakter kompon yang lebih lunak. Lalu, banyak anggapan bahwa ban lunak bakal lebih cepat habis.
Di sinilah letak kontradiksinya. Secara logika, ban ramah lingkungan yang pada umumnya lunak itu harusnya tidak terlalu panjang usia. Anggapan bahwa ban yang makin keras justru makin awet, kini terpatahkan dengan sejumlah teknologi.
Bambang Hermanuhadi, Manajer Training PT Summi Rubber Indonesia (Sumindo), dalam pengenalan dan tes Dunlop Enasave 300+ di Sirkuit Sentul, Rabu (8/2/2017), mengatakan bahwa sudah ada teknologi yang mampu menciptakan kompon khusus, membuat ban berhambatan gulir renah, tapi tak cepat aus.
"Justru dengan teknologi kami, ban mempunyai umur pakai 10 persen lebih baik, meski bisa menurunkan hambatan gulir 10 persen," ujar Bambang.
Karbon dan Silika
Dijelaskan, pada bidang perkaretan, untuk menghasilkan kompon ban pada Enasave EC300+, komposisi silika diperbanyak selain mempertahankan bahan karbon. Produsen menggunakan polymer multifungsi untuk meningkatkan ikatan silika dan polimer, sehingga mencegah pembentukan panas yang tak perlu.
Ditambahkan Bambang, silika yang banyak pada sebuah kompon akan meningkatkan kepadatan. Padatnya kompon ini akan terlihat ketika ban dipakai dalam 1 menit, 10 menit, dan 20 menit. Temperatur lebih renah, sehingga ban lebih sedikit kehilangan energi, yang otomatis membuat ban makin awet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.