Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Warganya, Jepang Pertimbangkan Mobil Anti-peluru

Kompas.com - 02/08/2016, 12:41 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif — Serangan teroris di Banglades yang menyebabkan tujuh warga Jepang menjadi korban membuat pemerintah di Negeri Sakura bertindak. Rencananya, Pemerintah Jepang akan membekali para pekerjanya di daerah rawan teroris dengan kendaraan lapis baja anti-peluru.

Lebih dari itu, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan dalam laporannya untuk berencana memanggil pemerintah asing demi memperkuat langkah-langkah keamanan melalui polisi dan militer mereka, seperti dilaporkan Japan Today, Selasa (2/8/2016).

"Orang Jepang juga bisa menjadi target terorisme dan kami perlu memperbarui pemikiran kami, sesungguhnya keselamatan tidak akan datang tanpa biaya," ujar Seiji Kihara, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, pada pertemuan panel, tempat dirinya mempresentasikan laporan di hadapan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida.

Kishida juga mengatakan, dirinya mengharapkan adanya langkah-langkah untuk membangun benteng kuat dan efektif demi keselamatan pada warganya. Ini juga dilakukan agar Jepang bisa terus menawarkan dukungan kepada negara-negara berkembang, termasuk Banglades.

Serangan teroris di Banglades, ibu kota Dhaka, bulan lalu, menewaskan 20 orang, termasuk tujuh warga Jepang yang ikut di dalam Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA melakukan beberapa proyek di negara-negara berkembang, yang dibiayai dari bantuan pihak Jepang.

Para aid worker Jepang di Sudan Selatan juga sudah menggunakan mobil anti-peluru saat berkeliling di wilayah tersebut karena masih rentannya konflik bersenjata di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau