Sumut Menjanjikan buat Mitsubishi Fuso

Jakarta, KompasOtomotif – Dampak arahan dari Presiden Indonesia Joko Widodo yang ingin meningkatkan pembangunan nasional sudah terasa sampai ke Sumatera Utara (Sumut). Salah satu pemain kendaraan niaga, Mitsubishi Fuso, mengatakan wilayah asal kata “horas” itu punya banyak peluang potensial penjualan.

Ketika ditanya apa strategi untuk lima tahun ke depan di Sumut, pihak Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku pemegang merek Fuso menyampaikan, bakal bergerak memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangunan infrastruktur dianggap jadi cikal bakal kebutuhan kendaraan niaga yang meninggi.

“Terkait dengan perkembangan dalam lima tahun ke depan dan apa yang sudah dilakukan Jokowi, kami sudah melihat bahwa saat ini ada aktivitas dari pemerintah untuk membangun Sumut. Contohnya, bagaimana menjadikan Danau Toba sebagai target wisatawan sehingga mereka membuat jalan tol untuk memudahkan akses ke sana,” ujar Head of Mitsubishi Fuso Field KTB Doni Maksudi, di Medan, Kamis (28/7/2016).

Sumut dikatakan juga sedang dalam proses membangun dua pelabuhan besar. Selain itu, aktivitas produksi kelapa sawit juga membantu perekonomian. Dua hal itu merupakan contoh faktor pendukung.

Penggantian menteri yang baru saja dilakukan oleh Jokowi juga diharapkan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang terhambat.

“Potensi di Sumut sangat besar sekali. Apa yang akan kami lakukan? Kami secara perusahaan memberikan kontribusi kendaraan komersial, senantiasa menyiapkan kendaran yang sesuai kebutuhan konsumen,” kata Doni.

Kuasai pasar

Sepanjang Januari – Mei 2016, Fuso adalah penguasa pasar kendaraan niaga di kelas ringan dan medium. Di kelas ringan, Fuso menguasai 75 persen dan di kelas medium 44 persen.

Colt Diesel atau yang dikenal kepala kuning adalah kontributor terbesar Fuso. Penguasaan pasarnya diharapkan bakal bisa dikembangkan sampai 80 persen tahun ini.

Strategi besarnya, jelas Doni, yaitu menyiapkan kendaraan yang cocok dan bikin untung penggunanya. Bukan hanya itu, Fuso juga terus memperbaiki pelayanan purnajual dengan program zero down time, menambah jaringan diler, menyiapkan mekanik andal, serta memudahkan interaksi dengan konsumen.