Washington, KompasOtomotif – Pihak Lembaga Keselamatan Otomotif Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) melakukan penyelidikan terkait kecelakaan fatal yang melibatkan Tesla Model S lansiran 2015 di Florida. Kecelakaan itu mengakibatkan pengemudi tewas ketika tengah menggunakan fitur self driving alias teknologi otonomos.
Penyelidikan ini merupakan yang pertama kali dilakukan NHTSA terkait kecelakaan fatal melibatkan teknologi otonomos. Teknologi yang dipercaya prinsipal otomotif termasuk raksasa Google, mampu mengurangi kecelakaan, cidera, bahkan kematian di jalan raya.
Kecelakaan ini terjadi ketika NHTSA berniat mengeluarkan regulasi menyangkut teknologi otonomos. Regulasi ini rencana diluncurkan Juli dan diumumkan Januari 2017, agar teknologi ini bisa dinikmati pasar pada setiap produk otomotif.
Tesla melaporkan kecelakaan ini kepada NHTSA dan menyatakan kalau sistem otonomos lagi aktif ketika kecelakaan terjadi. Dalam pernyataan resminya, juru bicara NHTSA mengatakan, evaluasi awal akan memeriksa desain dan sistem kerja otonomos pada Tesla Model S, ketika digunakan saat terjadi kecelakaan.
Belum ada pernyataan lanjutan, apakah terjadi kerusakan pada sistem.
(Baca juga: Kecelakaan Fatal Melunturkan Semangat Otonomos)
Pernyataan Tesla
Dalam pernyataan resmi, pihak Tesla menyatakan, Joshua Brown sang korban, merupakan sahabat dalam komunitas kendaraan listrik. Brown juga percaya penuh akan misi Tesla dalam menciptakan kendaraan canggih di masa depan.
“Kami mau menyatakan simpati terdalam untuk pihak keluarga dan teman yang ditinggalkan,” tulis Tesla.
Laporan kepolisian dilansir Reuters, menyatakan, kalau Model S yang dikendarai Brown masuk ke kolong truk trailer yang tengah berbelok ke kiri. Bagian atap sedan Model S terkoyak dan mobil tetap terus melaju. Sampai akhirnya keluar dari jalan, menabrak pagar, melintasi jalan non aspal, menabrak pagar lagi, sampai akhirnya terhenti karena menabrak palang, sekitar 100 kaki di sebelah selatan jalan utama.
Pihak Tesla menyatakan, “Level kendaraan pada trailer kemudian dikombinasikan posisi yang bersilangan merupakan kondisi sangat langka di jalan, sampai kemudian Model S masuk ke kolong, sampai benturan terjadi di kaca depan Model S.”
“Kecelakaan fatal ini merupakan yang pertama terjadi setelah lebih dari 130 juta mil ketika fitur otonomos mulai diaktifkan,” tulis Tesla lagi.
Otonomos “memang belum sempurna dan butuh kewaspadaan pengemudi penuh. Tesla tidak akan mengaktifkan fitur autopilot secara langsung dan butuh kewaspadaan (pengemudi) kalau sistem ini teknologi baru dan masih dalam tahap percobaan, sebelum bisa aktif,” tulis Tesla lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.