Ke Mana Nyali Suzuki Satria ?

Jakarta, KompasOtomotif – Ekspektasi Suzuki terhadap produk andalannya Satria Injeksi di Indonesia terbilang tinggi. Saat peluncuran, berbincang dengan KompasOtomotif, pihak Suzuki berharap Satria bisa menguasai 40 persen market hyper-underbone atau menjual sekitar 20.000 unit per bulan.

(Baca : Suzuki Belum Puas dengan Capaian Satria Injeksi)

Namun, jika melihat data distribusi Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Mei 2016, penjualan Satria sangat jauh dari target yang diharapkan. Bukan hanya itu, penjualannya di tiga bulan pasca peluncuran (Maret-Mei 2016) terus turun, meski sempat menjual 10.065 unit di bulan pertama kelahirannya.

Gambaran data ini seakan memperlihatkan kalau Suzuki Satria seolah hilang “nyali”, untuk bertarung melawan pesaing-pesaingnya, setelah lama bermain sendiri.

Dari 10.065 unit pada bulan Februari, Satria anjlok menjadi 3.120 unit atau sebesar 69,00 persen pada bulan Maret 2016. Penurunan ini belum berhenti, pada bulan April 2016 Suzuki Satria hanya sanggup mencapai sebesar 1.765 unit, turun 43,43 persen.

Namun, kebobolan dua kali berturut-turut, tidak membuat Suzuki berbenah. Pada bulan kelima (Mei) di 2016, Satria lagi-lagi turun, atau hanya berjualan 1.208 unit. Dari seluruh model Suzuki yang ada di Indonesia, Satria bisa dikatakan sebagai ujung tombak.

Selama lima bulan pertama 2016, model ini memiliki penjualan paling tinggi, dengan total 19.139 unit pada lima bulan pertama. Kemudian diikuti skutik Suzuki Address yang ada diurutan kedua, yang terjual sebanyak 15.888 unit pada periode yang sama.