Jakarta, KompasOtomotif – Memiliki 34 persen saham Mitsubishi Motors Corporation (MMC), cukup untuk Nissan memiliki kekuatan ikut dalam menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan. Seperti aturan yang ada di Jepang, sepertiga saham yang dimiliki cukup untuk memberi kekuatan veto atas keputusan dewan.
Investasi Nissan di MMC tentu bukan bukan tanpa maksud apa-apa, tapi jelas ada keuntungan yang ingin mereka ambil. Begitupun dengan Mitsubishi, yang tidak dalam kondisi menutup mata ketika menerima Nissan.
“Pembelian saham 34 persen MMC, pastinya akan memberikan keuntungan, tidak hanya untuk Mitsubishi tetapi juga Nissan. Perusahaan ini sudah kuat, dan sedikit kerjasama akan membuatnya tumbuh lebih cepat dan besar, sehingga menguntungkan keduanya,” ujar Carlos Ghosn, Chief Executive and President Nissan Motor, Jumat (14/5/2016).
Ghosn mengatakan, banyak bentuk kerjasama yang akan terjalin, seperti misalnya ketika MMC dan Nissan berbagai platform pada produk yang sama, salah satu platform bisa saja dihentikan. Ini tentu akan mereduksi siaya pengeluaran untuk salah satu perusahaan.
“Jika kita berbagi beberapa platform, misalnya dengan produk sejenis, kita bisa saja hentikan platform di MMC sehingga mereka tidak lagi perlu megeluarkan biaya platform. Mereka bisa menggunakan milik Nissan, untuk mengembangkan produk mereka. Keuntungan bagi Nissan, yaitu pemberian biaya tidak besar untuk sebagai biaya menggunakan platform tersebut. Jelas akan menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Ghosn.
“Kami juga bisa berbagi biaya dalam pengembangan teknologi bersama-sama, berbagi kemampuan penguatan pasar regional. MMC kuat di Asia tenggara sementara Nissan di Amerika, keduanya bisa saling belajar memahami pasar masing-masing,” ujar Ghosn dalam sesi tanya jawab bersama dengan 9 negara via teleconference.
Ciri Khas
Ghosn melanjutkan, sangat mungkin, kalau ke depannya Nissan dan MMC akan menggunakan plafform yang sama dalam produksi. Namun spesifikasinya akan berbeda, dan keduanya akan tetap mempertahankan ciri khas masing-masing.
“Kerjasama seperti itu tentu akan membuat biaya yang keluar semakin mengecil. Namun, hasil akhirnya akan tidak serupa, yang merepresentasikan masing-masing merek. Jadi kami akan memiliki platform umum dan produk yang berbeda,” ujar Ghosn.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.