Jakarta, KompasOtomotif – Daihatsu terkesan santai dan tanpa beban bila akhirnya gelar merek terlaris kedua di Indonesia yang digenggam sejak 2009 direbut Honda tahun ini. Pihak Daihatsu menanggapi hanya pasrah jika memang harus begitu jalan ceritanya.
Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, berulang kali mengatakan Daihatsu bukan kompetitor Honda. Dari penempatan posisi merek sudah berbeda sebab Daihatsu spesialis mobil kompak, jelas Amelia.
“Masing-masing punya pasar. Kami enggak punya produk yang sama, memang bukan lawannya,” ujar Amelia, Selasa (15/3/2016).
Strategi itu mau tidak mau harus diakui membatasi gerakan Daihatsu. Di lain sisi Honda tidak punya masalah itu, tiga produk di segmen yang sama yaitu Brio Satya, Mobilio, dan BR-V/HR-V bisa leluasa mengeruk pasar.
Masalah lain, Daihatsu hanya menjual 7 model yaitu Gran Max (pikap dan van), Xenia, Luxio, Ayla, Sirion, Terios, dan Copen. Sedangkan Honda menawarkan 11 model. Daihatsu tidak punya sedan, MPV medium, dan SUV medium, sedangkan Honda tidak menjual pikap.
Menurut data Gaikindo, pada dua bulan pertama 2016, Daihatsu cuma mencatatkan wholesales sebesar 27.948 unit, sedangkan Honda lebih baik dengan 37.904 unit. Sinyal ini seharusnya jadi jadi alarm, tapi sepertinya bukan lagi dianggap ancaman oleh Daihatsu.
“Daihatsu terima nasib. Saya selalu realistis, tidak mau bermimpi yang tidak nyata,” kata Amelia yang terus menolak membicarakan model baru Daihatsu untuk tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.