New York, KompasOtomotif - Ketika sebagian besar warga dunia masih memandang skeptis terhadap perkembangan teknologi mobil listrik, kondisi terbalik bakal terjadi. Bloomberg memprediksi ledakan populasi mobil berteknologi ramah lingkungan itu bakal terjadi jauh lebih cepat ketimbang prediksi awal.
"Sudah waktunya bagi investor minyak dunia mulai menganggap kendaraan listrik lebih serius," tulis Bloomberg, Rabu (24/2/2016).
Dalam dua tahun, Tesla dan Chevrolet berencana mulai menjual mobil listrik dengan jarak tempuh 321,8 km sekali baterai terisi penuh. Lebih serunya, mobil-mobil ini bakal dijual dengan harga sekitar 30.000 dollar AS atau Rp 402,6 juta.
Di belakang mereka, Ford, Volkswagen, Nissan, dan BMW, semuanya tengah menggelontorkan dana investasi miliaran dollar AS untuk ikut mengembangkan teknologi listrik. Hampir seluruh merek utama di dunia, termasuk Apple dan Google, tak mau ketinggalan menikmati revolusi teknologi di dunia otomotif ini.
Anjloknya harga komoditas utama minyak mentah, terjadi mulai 2014, ketika jumlah produksi cairan hitam pekat ini surplus 2 juta barel per hari, dari kemampuan menyerap pasar. Tidak ada satu pun analis atau pengamat pasar yang memprediksi bakal terjadi, meskipun ada ekspansi eksplorasi kilang minyak besar-besaran di sepanjang Amerika Utara.
"Sekarang pertanyaan yang muncul adalah: Seberapa cepat mobil listrik bisa memicu kondisi serupa, sama seperti ketika permintaan terhadap minyak mentah juga berkurang 2 juta barrel ?" tulis Bloomberg.
Bahkan, meskipun saat ini harga bensin lagi murah, tahun lalu, total penjualan mobil listrik melesat 60 persen di seluruh dunia. Jika pertumbuhan ini tetap terjaga setiap tahun, maka pertanyaan di atas jawabannya akan terjadi jauh lebih cepat, yakni pada 2023. Ini baru krisis!
Prediksi waktu berkembangnya suatu teknologi sangat sulit diprediksi, tetapi tidak akan terlalu lama, sebelum mulai mustahil dilupakan.
Simak tayangan berikut ini, memprediksi revolusi mobil listrik itu bakal lebih cepat, dari yang pernah diprediksi sebelumnya, berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.