Jakarta, KompasOtomotif – Astra Daihatsu Motor (ADM) terkesan pesimistis menatap bisnis pada tahun ini. Target perusahaan sama seperti tahun lalu, yaitu meraih 15 persen pangsa pasar. Selain karena prediksi dan pandangan pasar otomotif yang dirasa masih berat, ADM juga mengungkap punya ruang bergerak terbatas.
“Sebenarnya begini, pada dasarnya penjualan mobil itu dipengaruhi daya beli. Performa sebuah merek dipengaruhi oleh line up. Sebagai grup Toyota, kita itu sudah ditugaskan untuk konsentrasi di mobil kompak, kita tidak main di truk, sedan, high class,” ujar Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Pada 2015, ADM berhasil sedikit melebihi target, yakni 16,6 persen (167.808 unit) menurut data wholesales Gaikindo. Prestasi itu mempertahankan Daihatsu tetap sebagai merek terlaris kedua di Indonesia setelah Toyota. Namun, tekanan kuat terus datang dari Honda di posisi ketiga yang terus aktif mendatangkan produk baru.
Menurut Amel, sebagai merek spesialis mobil kompak, Daihatsu mendapat pangsa pasar 15 persen itu sudah menantang. Apalagi operasinya mengandalkan hanya tujuh model, yaitu Ayla, Sirion, Xenia, Luxio, Gran Max (minibus dan pikap), serta Terios.
Sebenarnya ada cara untuk meningkatkan angka penjualan, salah satunya menyegarkan pasar dengan menambah model baru. Namun, Amel enggan terbuka soal strategi perusahaan. Ketika ditanyakan, ia terus mengatakan sudah kebijakan perusahaan tidak membicarakan soal produk baru sampai waktunya.
“Mobil kompak itu 15 persen menurut saya sudah menantang. Kalau pasarnya tidak berkembang, kamu mimpi kalau kasih target tinggi-tinggi. Memang kesannya enggak optimistis, merek Daihatsu dibangun bukan berdasarkan kompetisi, kami realistis,” ujar Amel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.