Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Motor Tutup 2015 dengan Raihan 68 Persen

Kompas.com - 13/01/2016, 16:16 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Produsen sepeda motor terbesar di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil menutup 2015 dengan pencapaian yang lumayan. Disebut lumayan, karena berhasil mempertahankan penurunan lebih kecil dari industri (pasar) sepanjang 2015.

Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM mengatakann, total penjualan sepeda motor baru sepanjang 2015 mencapai 6,477 juta unit. Jumlah ini, turun 17,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sedangkan, penurunan AHM tahun lalu bertahan di 11,8 persen. Tapi, pangsa pasar kami tahun lalu berhasil naik menjadi 68,8 persen tahun lalu," kata Loman di sela peluncuran BeAT Pop eSP, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2016).

Dari total pasar, porsi penjualan model skutik semakin mendominasi dengan torehan 76 persen. Di peringkat kedua, model sport menyumbang 13 persen dan sisanya bebek (undebone) hanya 11 persen.

"Meski terus menyusut, tetap eksistensi bebek tetap akan ada di Indonesia. Kebutuhan akan sepeda motor yang lebih ideal mengangkut barang dan infrastruktur jalan yang belum baik masih banyak di daerah membuat bebek tetap ada," kata Loman.

Estimasi 2016

Lantas bagaimana proyeksi 2016? Loman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengaku berharap pergerakan pasar ke arah positif mulai semester kedua. Rangsangan berbagai proyek infrastruktur yang digulirkan pemerintah Indonesia dan menurunnya harga bahan bakar minyak (BBM) diharapkan bisa memicu daya beli.

"Harga BBM turun, otomatis biaya transportasi tidak naik, sehingga diharapkan konsumen tidak terbebani sehingga daya beli akan terstimulasi," ucap Loman.

Meski ada harapan, estimasinya total penjualan sepeda motor baru pada 2016 diprediksi akan tetap sama dengan hasil 2015. Jika pada akhirnya meningkat, kenaikan tidak akan terlampau jauh dari tahun lalu.

"Paling kalau pun naik, estimasinya 5 persen dari tahun lalu. Tapi, angka konservatifnya akan sama seperti 2015," ucap Loman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com