“Dikembangkan secara khusus menggunakan komponen-komponen dengan performa tinggi, setiap mobil MINI John Cooper Works identik dengan tenaga besar. Maka jika Anda berani mengendarainya, bersiap-siaplah untuk ternganga dan berdecak kagum.”
Jakarta, KompasOtomotif - Kalimat di atas itulah yang disampaikan pabrikan mobil MINI mengenai model terbarunya, John Cooper Works yang diperkenalkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, Kamis (20/8/2015) lalu.
MINI John Cooper Works disebut sebagai pewaris sejarah balap yang disandang model-model sebelumnya sejak MINI bekerjasama dengan pebalap legendaris John Cooper lebih 50 tahun lalu. Saat itu, lewat tangan Cooper, model MINI orisinil dikembangkan untuk berpacu di trek kencang. Titik itu pulalah yang menandai lahirnya raja jalanan baru, Mini Cooper.
Pada tahun 2015 inilah jiwa balap John Cooper dihidupkan kembali lewat MINI John Cooper Works. Dengan power mencapai 231 tenaga kuda, paling kuat di antara semua saudaranya, ia dijuluki “Born to be Wild”. Mobil yang dilahirkan untuk menjadi garang. Karena terinspirasi dari legenda sang pembalap itulah, maka namanya pun disematkan untuk model ini, MINI John Cooper Works.
Di bagian depan, John Cooper Works dilengkapi lubang udara yang lebih besar untuk keperluan pendinginan mesin. Sementara lampu depan LED dikelilingi oleh driving light ring yang juga berteknologi LED. Lampu depan ini menghasilkan lebih banyak cahaya ke samping, yang kemudian ternyata memberikan pandangan yang lebih baik bagi pengemudi.
Saat dinyalakan menggunakan tombol Start/Stop, derunya menghasilkan suara bertenaga dari mesin empat-silinder 2,0 liter MINI TwinPower Turbo Technology, yang menggunakan transmisi sport Steptronic enam-percepatan. Suara itu mengingatkan pada deru mesin-mesin “mobil berotot” bernada bariton, meski dihasilkan mobil berukuran MINI.
Menapaki jalanan Ibu Kota, suspensi berkarakter sport langsung terasa. Suspensi ini tidak lembut, namun pengemudi seolah merasakan ban-ban mobil menapak erat pada jalanan sehingga tetap rigid saat bermanuver. Setiap gerakan stir atau injakan pada gas direspon cepat dan mobil seolah membaca reaksi pengemudi dan mengetahui apa yang diinginkannya.
Sementara sistem pengereman sport membuat pengemudi tidak terlempar ke depan saat mengerem dari kecepatan tinggi. Rem cakram 4-caliper yang disertakan pada seri ini menghasilkan perlambatan yang konsisten dalam tahapan yang tidak mengejutkan.
Pada mode Mid, tenaga John Cooper Works tetap terasa garang. Jiwa Sport memang sepertinya tidak lepas dari mobil ini, sehingga tetap responsif saat pengemudi melakukan manuver. Baru pada mode Green, mobil terasa lebih “jinak” dan bisa dipadankan dengan mobil-mobil pada umumnya.
Selain soal mesin bertenaga yang merupakan ciri utamanya, John Cooper Works dilengkapi berbagai fitur untuk kenyamanan berkendara. Sistem audio dan speaker Harman Kardon yang ditanamkan, menghasilkan suara yang jernih namun tidak memekakkan telinga saat kita menikmati musik dalam mobil.
Air Conditioner sebagai kelengkapan standar pada mobil juga dikemas dengan elegan. Suhu di sisi pengemudi atau penumpang bisa diatur sesuai keinginan masing-masing. Sementara mereka yang memiliki iPhone, bisa mengkoneksikan gadgetnya itu lewat kompartemen khusus pada mobil, sehingga data mobil dan iPhone bisa saling terbaca.
Walau begitu, hal utama yang paling membedakan John Cooper Works dari seri lainnya adalah soal tenaganya. Betul kata para penggagasnya. Mobil ini memang memiliki jiwa balap dan dirancang untuk membuat Anda ternganga. Maka reaksi pertama pengemudi saat mencobanya adalah membuka mulut dan berdecak kagum... Wow!!!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.