SIS mengatakan, AGS gabungan dua tipe transmisi, manual dan otomatis. Penggunaannya diklaim lebih praktis dan mendukung kenyamanan berkendara terutama saat menghadapi kemacetan perkotaan.
Beda seperti transmisi otomatis pada umumnya, AGS tidak punya pilihan posisi tuas "P" (Park). Mobil bisa berjalan saat tuas berada di posisi "D" (Drive) dan pengemudi bisa memindahkannya ke posisi "M" (manual) untuk pengaturan gigi sesuai keinginan.
"AGS bekerja dengan mengintegrasikan akuator hidrolik presisi yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU) dan Transmission Control Modul untuk mengontrol kopling, perseneling gigi, dan mesin," urai Donny.
AGS pada mesin K10B 3-silinder 998 cc bertenaga 68 PS dan torsi 90 Nm diklaim lebih irit bahan bakar. Sistem "drive by wire" menjaga pedal gas lebih responsif atas pijakan kaki, membuat metode ECO driving bisa lebih optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.