Kesamaan karateristik ini, dilihat karena baik Morning maupun produk LCGC pada dasarnya adalah jenis kendaraan mobil kota (city car) level terendah (entry level). Selain itu, banderol Morning juga mirip dengan salah satu model LCGC terlaris di Indonesia, yakni Toyota Agya.
Meski demikian, Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran KMI menjelaskan, saat ini banyak isyu bergulir kalau LCGC yang sudah dipasarkan dilarang mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Karena kami (Kia Morning) bukan LCGC dan tetap membayar pajak PPnBM, artinya tidak punya kewajiban mengonsumsi Pertamax (BBM non subsidi)," jelas Hartanto di Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).
Lebih Irit
Dengan mesin baru 1.0 liter, DOHC, berteknologi Dual CVVT, KMI mengklaim rata-rata konsumsi BBM Morning irit dengan hasil 18,57 kpl. Pengujian dilakukan dalam kondisi jalan di Ibukota dengan jumlah empat orang penumpang termasuk supir.
"Kalau LCGC wajib memenuhi standar 20 kpl dengan pengujian di laboratorium. Saya yakin, kalau Morning ini bisa lebih irit dari ketetapan itu," tukas Hartanto.
Dijelaskan, di negara asalnya rata-rata konsumsi BBM Morning tercatat 20 kpl. "Hasil ini tentunya sangat bergantung dari karakteristik lokasi dan cara mengemudi," lanjut Hartanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.