Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Siap Perkecil Lubang Tangki “Mobil Murah”

Kompas.com - 11/05/2014, 11:40 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Bogor, KompasOtomotif -- Hasil pemufakatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan, “mobil murah” (LCGC) mesti semakin dibatasi minum bahan bakar bersubsidi dengan peraturan baru. Skema yang masih dalam pembicaraan, Pertamina akan membesarkan diameter nozzle (lubang dispenser) premium SPBU, sementara model mobil murah wajib memiliki lubang tangki bahan bakar berukuran lebih kecil.

Hanya duo Astra, Agya dan Ayla, yang telah memenuhi persyaratan bila regulasi baru itu diterbitkan. Sementara pabrikan lain “terpaksa” mengikuti dengan menyesuaikan spesifikasi yang dibutuhkan. Sebelumnya, Honda Prospect Motor telah menyatakan siap merevisi Brio Satya. Kini Suzuki Indomobil Sales pun mengatakan hal senada buat Karimun Wagon R.

“Pada dasarnya kami akan mengikuti kebijakan pemerintah karena tujuan LCGC itu baik. Karimun Wagon R mengikuti peraturan pemerintah yang sudah ada. Begitu aturan pemerintah disetujui, kami akan ikuti,” ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan SIS, Davy J Tuilan, di Bogor, Sabtu (10/5/2014).

Produksi
Susanto Winarto, Sales 4W Strategy Development SIS, menambahkan, penggantian komponen tidak akan terlalu mengganggu jalur produksi di pabrik Karawang yang dikendalikan Suzuki Indomobil Motor (SIM). Tidak semua bagian Karimun Wagon R dibuat SIM, sebagian lainnya memanfaatkan pemasok lokal. “Komponen yang perlu diganti tinggal pesan dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan,” imbuh Susanto.

Sejak dipasarkan pada November 2013 lalu, peredaran mobil murah terus bertambah, tetapi arahnya dinilai tak lagi sesuai dengan kampanye pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar bersubsidi. Mobil dengan ketentuan harga jual di bawah Rp 100 juta (transmisi manual) ini menjadi "kambing hitam" meningkatnya konsumsi premium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com