Tapi, kini merek yang semula menjadi kebanggaan warga AS itu akan segera berubah status menjadi merek China. Pasalnya, produsen komponen Wanxiang tinggal selangkah lagi jadi pemilik baru.
Perusahaan Hybrid Tech Holding, milik Richard Li, semula diposisikan sebagai pembeli tunggal sisa saham Fisker dengan nilai 25 juta dollar AS (Rp 291,2 miliar), November 2014 lalu. Tapi, kreditor Fisker menolak tawaran itu karena menilai terlalu rendah. Akhinya, Departemen Energi AS mengumumkan pernyataan resmi, kalau Fisker lebih baik menerima pinangan Wanxiang, 149,2 juta dollar (Rp 1,74 triliun). Dengan nilai yang lebih baik, kesepakatan tinggal menunggu waktu saja.
Rencana
Di sisi lain, Wanxiang belum mau membeberkan rencana perusahaannya di masa depan setelah mengakuisisi Fisker. Apakah, tetap membiarkan Fisker memproduksi Karma, untuk mendapatkan arus uang jangka pendek dan menambah investasi untuk pengembangan mobil listrik lanjutan atau teknologi hibrida "plug-in".
Satu hal yang pasti, akusisi ini membuat Wanxiang lebih kuat dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Apalagi, perusahaan China ini sebelumnya juga sudah mengakuisisi produsen baterai A123 System, sejak Desember 2012. Menariknya lagi, selama ini Fisker mengandalkan pasokan baterai dari A123 System, sehingga semakin terintegrasi.
Dengan akses pada teknologi mobil ramah lingkungan, tidak menutup kemungkinan akan mempercepat akses China ke pasar mobil AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.