Cahaya Eksotik LED

KOMPAS.com — Anda tentu ingat Knight Rider. Itu lho, film yang dibintangi aktor David Hasselhoff ditemani Shelby GT500KR, mobil yang bisa ngomong dan jalan sendiri tanpa dikemudikan. Lalu, kalau lagi bicara sama tuannya, di grilnya ada lampu menyala.

Nah, di ajang pameran Tokyo Auto Salon (TAS) 2009 lalu, ada gril mobil yang dikasih light emiting diode (LED). Saking ekstremnya, cahayanya ada yang menyerupai lidah api yang disusun sejajar memanjang ke samping. Dengan demikian, efek apinya begitu hidup.

Tak cuma itu, ada juga permainan LED yang sampai mengikuti garis bodi mobil. Menariknya, tak terlihat ada cacat dalam penempatan LED. Memang, kalau dinyalakan semua, tampilannya terkesan "kota banget" dan akan menjadi perhatian, lalu orang yang punya premiun taste sedikit menjauhinya.

Permainan LED yang diperlihatkan di TAS 2009 tak sebatas pada eksterior, tetapi menjalar ke interior, seperti pintu, baik konsol boksnya, maupun lis bagian dalam. Bahkan, ruang kabin pun disulap bagaikan bar.

Barangkali ada yang bertanya, apakah pemakaian LED boros listrik? Sebagai pengetahuan saja, LED punya daya listrik lebih rendah dibanding lampu biasa. Andi Jatmiko dari Aneka LED di Pisangan, Jakarta Timur, menceritakan seluk beluk LED seperti dituturkan di bawah ini.

LED berbahan semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. Nilai arus I LED rata-rata 0,05A dan 3,4 volt dikonversi ke daya maka I LED cuma 0,17 watt. Jika pemakaiannya sampai 100 LED, listrik yang terpakai 17 watt.

Agar LED 3,4 volt bisa menyala pada mobil yang punya tegangan 12 volt, dibutuhkan tahanan listrik yang diambil alih perannya oleh resistor. Lantaran beban LED rendah, aplikasinya membuat aki tak terlalu keras bekerja. Harga LED mulai dari Rp 500 sampai Rp 5.000, kualitas LED tergantung dari harganya. * (Rahmat)