JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen sepeda motor listrik asal Indonesia, Alva merupakan salah satu merek yang tidak menggunakan sistem tukar baterai alias swap battery untuk lini produknya.
Saat ini tiga model Alva yang dijual yaitu Alva One, Cervo amupun N3, semua baterainya bisa dicopot tapi dicas biasa, bukan model tukar.
Baca juga: Syarat Dapat Diskon Tarif Tol Trans Jawa Saat Mudik lebaran 2025
Sebelumnya banyak pihak percaya, salah satu cara agar motor listrik bisa cepat diterima dan berkembang di masyarakat ialah baterai motor listrik memakai sistem tukar baterai.
Purbaja Pantja, Chief Executive Officer PT Ilectra Motor Group, produsen motor listrik Alva, mengatakan, meski Alva memilih sistem cas tapi sistem swap juga mesti jalan untuk meningkatkan ekosistem motor listrik.
"Menurut saya dua-duanya jalan. Dua-duanya jalan berarti apa yang sedang terjadi sekarang di mana ada yang memakai motor dengan swap. Tapi kami memilih melakukan fast charge. Dua-duanya jalan," ujar Purbaja yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"Karena saya melihat bahwa secara seturuhan memang yang namanya swap itu
kan juga memudahkan," ujarnya.
Baca juga: Adegan Sinetron Tak Relevan, Ketika Saldo Kartu Tol Habis
"Kemudian dalam arti tujuannya itu untuk memberikan kenyamanan dan juga memberikan kelebihan dari segi jarak tempuh yang dilakukan oleh anak muda. Jadi buat saya sama saja," kata Purbaja.
Untuk menjawab tantangan itu, Alva lebih memilih ekosistem terintegrasi lewat fasilitas Boost Charge Station atau SPKLU fast charging untuk unitnya.
Purbaja mengatakan, lokasi Boost Charge Station berada di beberapa titik strategis sehingga pelanggan bisa menyesuaikan saat melakukan perjalanan.
Baca juga: Alva Sambut Kehadiran Maka Motors di Segmen Motor Listrik Premium
SPKLU Alva memiliki spesifikasi 500-840 watt, dengan total daya 8 kW yang bisa dipakai untuk dua unit motor listrik.
Alva mengklaim baterai motor listrik dapat terisi dari 20 persen sampai 100 persen dengan waktu pengecasan kurang lebih 1 jam 17 menit di Boost Charge Station. Adapun normalnya butuh waktu sekitar 4 jam untuk mengecas dari 20 persen ke 100 persen.
"Sama dalam arti ini semuanya memberikan kelebihan dari segi ekstra jarak tempuh. Kalau Alva sendiri yang kita lihat adalah bahwa kalau kita mau main jarak tempuh yang sifatnya
menyeluruh," katanya.
"Bahwa ini Jawa-Bali. Dengan adanya boost charge position di situ. Itu lebih memudahkan untuk melakukan roll out-nya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.