BOGOR, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun antara truk dengan kendaraan yang mengantre di Gerbang Tol Ciawi 2 arah Jakarta terjadi Selasa (4/2/2025) tengah malam.
Pada kecelakaan tersebut, dilaporkan ada delapan korban meninggal dunia dan 11 mengalami luka-luka. Seluruh korban dievakuasi ke RS Umum Ciawi.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo membenarkan adanya peristiwa kecelakaan beruntun tersebut.
Baca juga: Mobil Berhenti di Tanjakan, Lebih Aman Pakai Rem Tangan atau Rem Kaki?
Remblong gerbang tol ciawi #kebakaranmobil #jagorawi #fyp ? suara asli - andigunwn
"Menginfomasikan awal telah terjadi kecelakaan di ruas Jalan Tol Bogor-Jakarta tepatnya di Gate Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor sekira pukul 23.30 WIB," kata Eko saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025).
Truk diduga mengalami rem blong sehingga menabrak kendaraan yang sedang mengantre. Memang kalau dilihat kontur jalan, dari arah Ciawi ke Gerbang Tol Ciawi 2 memang turunan panjang.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan pernah mengatakan, mayoritas kecelakaan karena rem blong terjadi di jalan yang menurun panjang.
Baca juga: Beredar Gambar APV 2025 di Internet, Ini Kata Suzuki Indonesia
"Lebih dari 90 persen kecelakaan rem blong bus dan truk terjadi di jalan menurun, hal ini dipengaruhi oleh geometric jalan,” ucap Wildan, dalam sebuah Webinar belum lama ini.
Dia mengatakan hal itu menandakan rem pada bus dan truk berfungsi dengan baik sebelum memasuki kawasan jalan menurun.
"Karena sebenarnya yang menyebabkan rem blong itu ada dua faktor, jalan yang menurun itu sendiri dan prosedur pengemudi saat melalui jalan menurun," ucap Wildan.
Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak
Menurut Wildan, rem blong ada banyak macamnya dan semua itu terjadi ketika rem utama dipaksakan beroperasi lebih dari kapasitasnya. Padahal, rem utama tidak disarankan digunakan ketika memasuki kawasan jalan menurun.
"Pahami prosedur melewati jalan menurun, pakai gigi rendah sebelum memasuki kawasan jalan menurun, ketika itu diterapkan maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari," ucap Wildan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.