Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Dirancang demi Kelancaran, Bukan untuk Balapan

Kompas.com - 21/12/2024, 06:42 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan tol seringkali dianggap sebagai lokasi yang cocok untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Namun, aktivitas balapan di jalan tol justru meningkatkan potensi kecelakaan.

Alasannya, perbedaan kecepatan antara kendaraan yang berlomba dengan kendaraan lain di jalur tersebut menjadi faktor utama yang memicu risiko fatal.

Menurut Marcell Kurniawan, Training Director dari The Real Driving Centre (RDC), balapan di jalan tol bertentangan dengan fungsi utamanya sebagai jalur bebas hambatan yang memiliki aturan ketat terkait batas kecepatan dan keselamatan.

Baca juga: TKDN Motor Listrik Tangkas Diklaim Mencapai 64 Persen

“Jalan tol adalah jalan umum dengan regulasi yang jelas, termasuk batas kecepatan minimum dan maksimum. Ketika ada kendaraan yang melaju jauh melebihi batas, sementara kendaraan lain melaju sesuai aturan, perbedaan kecepatan ini sangat berbahaya dan bisa memicu kecelakaan serius,” kata Marcell kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2024).

Marcell menambahkan, jalan tol dirancang untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, bukan untuk kegiatan balapan yang membutuhkan kondisi khusus. Selain membahayakan pengemudi yang bersangkutan, aksi tersebut juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

Kecepatan yang tidak terkontrol akan memperpendek jarak reaksi pengemudi untuk menghindari hambatan atau kendaraan lain. Ini bisa berujung tabrakan beruntun jika pengemudi tidak siap menghadapi situasi darurat,” ujar Marcell.

Lebih lanjut, Marcell mengingatkan bahwa balapan di jalan tol juga melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi berat. Selain denda, pelaku balapan liar bisa kehilangan hak berkendara jika terbukti membahayakan keselamatan publik.

“Setiap pengemudi harus memahami bahwa jalan tol bukan sirkuit balap. Jika ingin menguji performa kendaraan, sebaiknya dilakukan di lokasi yang aman seperti sirkuit resmi,” tuturnya.

Baca juga: Ide Modifikasi Yamaha Aerox Alpha Dana Pelajar

Kesadaran pengendara akan fungsi jalan tol dan kepatuhan terhadap batas kecepatan menjadi kunci utama dalam meminimalkan potensi kecelakaan. Dengan memahami risiko tersebut, pengemudi diharapkan lebih bijak dan bertanggung jawab saat melintas di jalan tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
memang benar jalan tol bukanlah sirkuit. banyak yg merasa seperti 'michael schumacher wannabe', kencang, ngebut, nyalib, zig zag dll. dna orang indonesia bukanlah pembalap, beda dgn orang italia, jerman, prancis, brasil. bahkan dgn pengemudi jepang saja masih kalah jauh.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau