JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) baru saja merevisi target penjualan mobil nasional tahun 2024 dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit.
Langkah ini diambil menyusul kondisi ekonomi dan politik yang sangat dinamis, yang telah mempengaruhi daya beli masyarakat. Ditambah lagi terjadi kontraksi pada Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur ke level 48,9.
Menanggapi berita tersebut, Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto menyebut, putusan asosiasi ini sudah realistis atau lebih bisa dicapai dari sebelumnya.
Baca juga: Gaikindo Revisi Target Penjualan Mobil di 2024, Jadi 850.000 Unit
Mengingat pasar domestik sejak memasuki semester II/2024 terus menghadapi beragam tantangan. Sementara dari sisi pemerintah, belum memberikan 'obat penawarnya'.
"Saya rasa realistis yah, karena berdasarkan hitungan saya pun tahun ini pasar akan berada di angka 830.000 unit. Dengan sisa 2-3 bulan, adanya program akhir tahun, rasanya semua akan nambah," ucapnya di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
"Sebab kita kan juga mau flushing (cuci gudang) unit-unit pada tahun 2024 ini," lanjut Frans.
Untuk diketahui sepanjang Januari-September 2024, penjualan mobil di Tanah Air secara wholesales sudah mencapai 633.218 unit. Sementara untuk penjualan ritel sebesar 657.223 unit.
Bicara soal beragam tantangan pasar kendaraan roda empat nasional, Frans menyebut salah satunya adalah dampak Pemilu yang dibarengi kenaikan suku bunga dan perlambatan rupiah.
Baca juga: Diproduksi Lokal, Hyundai Masih Lihat Kemungkinan Ekspor Santa Fe
"Kita mengalami kejadian bergulung, datangnya silih berganti. Mula-mula dari sisi makro, kemudian ada perang, suku bunga naik, rupiah juga sempat melemah. Sekarang, muncul lagi isu kita deflasi 5 bulan berturut-turut," kata dia.
Namun, dia menegaskan bahwa Hyundai tidak takut dengan kondisi makro tersebut. Dengan memperkenalkan produk baru seperti Santa Fe, ia berharap masyarakat Indonesia akan memiliki pilihan baru dan terbaik untuk mereka.
"Kita ingin memberikan pilihan yang lebih baik bagi konsumen di tengah tantangan yang ada," tutup Frans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.