Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Benar Belok Naik Motor di Jalan Licin

Kompas.com - 29/02/2024, 18:01 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sudah memasuki musim hujan meski intensitasnya belum merata. Selayaknya musim hujan, jalan raya jadi licin dan bisa berbahaya buat pengendara sepeda motor.

Pengendara motor mesti lebih hati-hati saat melewati jalan basah apalagi ketika belok atau menikung. Jika salah perhitungan bukan tidak mungkin ban selip dan membuat motor sulit dikendalikan hingga terjatuh.

Baca juga: Loyalis Toyota Yaris Lakukan Regenerasi Kepengurusan

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang, mengatakan, dalam kondisi jalan basah dan licin pengendara motor mesti lebih hati-hati.

Ini hal-hal yang harus diperhatikan saat hendak menyalipFoto: AHM Ini hal-hal yang harus diperhatikan saat hendak menyalip

"Ketika berbelok kita harus mengurangi kecepatan sebelum masuk ke tikungan atau belokan, kemudian nyalakan lampu sein minimal 30 m sebelum kita berbelok agar pengendara lain dapat mengetahui arah yang akan kita tuju," ujar Agus kepada Kompas.com, Kamis (29/2/2024).

Agus mengatakan, pengendara motor juga mesti hati-hati terlebih saat mengerem. Sebab saat jalanan licin daya cengkeram ban ke aspal berkurang.

"Dalam mengurangi kecepatan pada saat kondisi jalan licin sebaiknya menggunakan kedua rem secara bersamaan ketika kondisi motor tegak lurus. Kurangi penggunaan rem depan saat kondisi jalan licin hal ini untuk mencegah roda depan slip atau tergelincir," ujarnya.

Baca juga: Hujan Deras dari Pagi, 39 Ruas Jalan di Jakarta Banjir

Jalan Licin dan Berlumpur Picu Kemacetan Panjang Hingga 3 Kilometer di Jalan Trans SulawesiKOMPAS.COM/JUNAEDI Jalan Licin dan Berlumpur Picu Kemacetan Panjang Hingga 3 Kilometer di Jalan Trans Sulawesi

Agus mengatakan, ada tiga gaya menikung saat berkendara, pertama yaitu line in the bike, line out the bike dan line with the bike. Ketiga gaya ini memiliki tujuannya masing-masing.

“Line in the bike maksudnya postur tubuh pengendara lebih miring dibanding motornya. Gaya ini biasa digunakan saat balapan MotoGP, road race dan sebagainya,” ucap Agus.

Line in the bike dilakukan karena kecepatan balapan di tikungan yang tinggi, sehingga pebalap harus merebah agar jalur balapnya tidak terlalu besar.

Baca juga: Honda WR-V Jadi Model Paling Laris di IIMS 2024

Kemudian jika kecepatan tinggi tidak pakai gaya line in, motor akan terlalu melebar sehingga mengurangi catatan waktu.

“Gaya line in harus dibantu juga dengan kecepatan yang tinggi. Selain itu, kondisi trek aspal juga sangat memadai untuk melakukan gaya menikung line in the bike,” kata Agus.

Sebanyak 50 pengendara motor atau bikers perwakilan dari berbagai komunitas binaan Paguyuban Motor Honda Bekasi (PMHB) meramaikan acara Honda Matic Premium Day (HPMD) di Summarecon Mall Bekasi.dok.DAM Sebanyak 50 pengendara motor atau bikers perwakilan dari berbagai komunitas binaan Paguyuban Motor Honda Bekasi (PMHB) meramaikan acara Honda Matic Premium Day (HPMD) di Summarecon Mall Bekasi.

Kedua yaitu line out the bike, gaya ini biasa digunakan saat berkendara motocross, trail dan sebagainya. Postur tubuh pengendara lebih tegak dari motornya.

Baca juga: New Mazda CX-3 2024 Resmi Meluncur di Indonesia

Terakhir yaitu gaya line with the bike, maksudnya yaitu postur pengendara yang sejajar dengan kendaraannya. Gaya ini sangat umum digunakan oleh pemotor di jalan raya.

Biasanya pengendara di jalan raya saat menikung kecepatannya tidak terlalu tinggi. Jadi kalau kecepatannya rendah dan memaksa memakai gaya line in, bisa-bisa motor rubuh.

"Gaya menikung yang benar menyesuaikan trek dan kecepatan bisa melindungi pengendara dari kecelakaan tunggal di jalanan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com