Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Baru, Bus AKAP Pakai Transmisi Matik dan Supensi Udara

Kompas.com - 15/11/2019, 08:54 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com – Demi meningkatkan pelayanan bagi konsumen dan mengikuti standar aturan yang wajib dipatuhi, bus antar kota antar provinsi (AKAP) selalu diremajakan secara berkala.

Seperti PO San Sejahtera, yang sejak 2013 telah mengganti armadanya dengan bus lansiran Mercedes-Benz dan Scania. Saat ini komposisi armada keluaran barunya bahkan mencapai 30 berbanding 70.

Direktur Utama PT San Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan, yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), mengatakan pihaknya melakukan investasi pada armada karena beberapa manfaat.

Baca juga: Fakta Kecelakaan Bus di Tol Cipali, Diduga Sopir Lalai hingga 7 Orang Tewas

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, yang juga menjabat Direktur Utama PT San Putra SejahteraKOMPAS.com/Dio Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, yang juga menjabat Direktur Utama PT San Putra Sejahtera

“Pertama tentu agar menarik minat konsumen untuk naik bus, apalagi dengan tersambungnya beberapa ruas tol, potensi orang-orang yang tertarik kami akomodir,” ucapnya saat ditemui di Semarang (14/11/2019).

Di samping itu, menggunakan armada baru yang sehat jadi motivasi sendiri di kalangan para pengemudi. Selain karena komisi yang lebih besar, mengemudikan sebuah bus keluaran baru tak bisa dilakukan semua orang.

“Perlu track record baik untuk mendapat posisi tersebut, jadi pengemudi bus double decker atau bus executive premium biasanya memang pengemudi terbaik dari perusahaan bus,” ujar Sani.

Baca juga: Ini Penyebab Kecelakaan Bus di Tol Cipali yang Tewaskan 7 Orang

Interior bus Hino RM 380.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Interior bus Hino RM 380.

Kemudian juga fitur-fitur pada bus keluaran baru ternyata melatih pengemudi untuk belajar dan lebih sabar saat berada di jalan. Seperti diketahui, bus keluaran baru sudah menggunakan suspensi udara, transmisi otomatis, dan berbagai fitur canggih.

“Teknologi, transmisi matik, itu membantu pengemudi jaga emosi dan tetap tenang. Kalau transmisi manual, dia mau ngebut tinggal turunin gigi. Istilahnya kalau di transmisi matik, pengemudi harus mengikuti maunya mobil,” katanya.

“Tujuan ini yang paling penting, karena mereka bawanya lebih halus. Otomatis usia komponen seperti kampas rem dan ban bisa lebih awet, makanya ada reward lebih bagi pengemudi bus-bus keluaran baru,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau