Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DFSK Harap Aturan Mobil Listrik Dapat Berdaya Saing Bagi Industri

Kompas.com - 29/07/2019, 08:22 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Peraturan mengenai kendaraan ramah lingkungan rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat. Regulasi ini akan mengatur mengenai kendaraan listrik serta perpajakan di dalamnya.

Menanggapi hal ini PT Sokonindo Automobile selaku produsen DFSK menanggapi rencana kebijakan pemerintah Indonesia. DFSK siap menyambut era kendaraan listrik.

"Kami tentu berkomitmen untuk mendukung progra pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri otomotif, salah satunya kendaraan ramah lingkungan. Kami siap secara teknologi dan pabrik untuk memasuki pasar mobil listrik ," ucap CO CEO, PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus dalam keterangannya Minggu (28/7/2019).

DFSK yang memiliki pabrik di Cikande menyatakan kesiapannya dengan membawa prototipe kendaraan listrik Glory E3 di lantai pameran GIIAS 2019. SUV berkapasitas lima penumpang ini dikatakan lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan konvensional.

Baca juga: DFSK Mau Produksi Glory E3 di Indonesia?

Mengenai insentif perpajakan, Alexander menjelaskan ini akan menjadi pertimbangan utama dalam mengembangkan dan memasarkan produk mobil listrik di Indonesia. Ia berharap peraturan dan kebijakan kondusif dan berdaya saing.

"Ini agar Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan," ucap Alexander.

Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden mengenai mobil listrik diungkapkan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani akan segera hadir. Di dalamnya mengatur skema industri, termasuk insentif pajak mobil listrik yang diharapkan dapat memberikan efek percepatan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau