Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Balik Nama Kendaraan Diusulkan Naik, Ini Reaksi Suzuki

Kompas.com - 26/06/2019, 08:22 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menunggu keputusan dari DPRD terkait revisi Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bemotor (BBN-KB). Apabila sudah disetujui, maka tarif BBN-KB di Ibu Kota naik dari 10 persen menjadi 12,5 persen.

Menanggapi hal ini, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengungkapkan tidak terkejut karena sudah mengetahui rencana ini sejak Februari lalu. Sebagai produsen, pihaknya siap mengikuti peraturan yang diberlakukan pemerintah.

“Kami sudah dapat info dari Februari saat itu pak Faisal (Kepala BPRD DKI Jakarta) sudah bicara tentang kenaikan menjadi 12,5 persen. Kami sementara sudah antisipatif,” ucap Donny saat dihubungi kompas.com Selasa (25/6/2019).

Donny mengungkapkan, peraturan ini akan berdampak langsung kepada konsumen. Perubahan dari 10 persen menjadi 12,5 persen tentunya butuh waktu sosialisasi yang cukup bagi pemerintah maupun produsen.

Baca juga: Immobilizer pada Suzuki Carry Terbaru bisa Tekan Biaya Kepemilikan

Sebagai contoh, kata Donny ketika perubahan pajak di Jawa Barat. Waktu penerapan dimulai Februari 2019, tetapi sosialisasi sudah dilakukan dari jauh hari sehingga konsumen yang membeli mobil bisa mempersiapkan segala sesuatunya.

“Misal ada yang kredit, itu butuh waktu survei sebelum akad kredit. Ketika di awal 10 persen kita beritahukan akan ada perubahan 12,5 persen untuk pajaknya. Jadi memang penting untuk sosialisasikan perubahan ini,” ucap Donny.

Menyinggung mengenai pengaruh kebijakan ini, Donny belum bisa memberikan gambaran. Namun, menurut dia ada tiga faktor yang bisa mempengaruhi penjualan mobil, yakni produk baru, kondisi ekonomi, dan regulasi.

“Kalau melihat kondisi ekonomi saat ini, sama dengan tahun lalu. Lantas ada regulasi seperti ini mungkin akan menekan pertumbuhan dan sedikit mengurangi volume. Tetapi kami tidak punya pilihan, pasti akan kami ikuti peraturan daerah itu. Terpenting itu tadi, sosialisasi kepada konsumen, baik dari APM maupun pemerintah,” ujar Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau