JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini diprediksi sebagai puncak arus mudik Lebaran 2019. Bagi Anda yang melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil pribadi, harus tetap waspada dan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan ketika berlalu lintas.
Selama di perjalanan, apalagi melintas di jalan Tol Trans Jawa, pengemudi punya potensi besar terserang microsleep atau kondisi ketika tubuh tidur sementara, dan akibatnya sangat fatal karena bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Oleh sebab itu, untuk menghindar dari gejala tersebut Anda terutama para sopir harus selalu melakukan istirahat atau mengemudi maksimal tiga hingga empat jam. Tetapi, jika masih kurang juga jangan dipaksakan mengemudi karena berbahaya.
Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, microsleep terjadi karena kondisi stagnan. Bisa disebabkan lintasan jalan yang lurus terus, momen kemacetan sehingga kendaraan stop and go.
Baca juga: Mudik Bawa Mobil, Jangan Melebihi Kapasitas Penumpang
"Semua bisa terjadi. Solusinya adalah membuat otak untuk terus bekerja," ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jusri melanjutkan, ketika kondisi stagnan pengemudi cenderung bosan sehingga hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Kondisi ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.
Sebagai contoh, sopir melihat ada pejalan kaki. Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tetapi melakukan langkah antisipasi bila orang tersebut tiba-tiba menyeberang.
"Jadi langkah pertama itu dia melihat tidak sekadar melihat, tapi juga membaca situasi. Kalau dia sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja. Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artiya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba," kata Jusri.
Langkah kedua, pencegahan microsleep bisa dengan membuat pola melihat kaca spion mobil. Cara ini dapat dilakukan dengan siklus setiap lima hingga delapan detik.
Tentunya hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila mobil tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan.
"Langkah berikutnya, untuk pencegahan dan menghindari kondisi stagnan, selalu melewati rute yang berbeda. Jangan yang itu-itu saja sehingga menstimulasi otak untuk bekerja dan terhindar dari kondisi microsleep," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.