Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Menurun, Toyota Mencoba Bertahan Positif Tahun Ini

Kompas.com - 25/05/2019, 07:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capaian ekspor Toyota dari Januari hingga April 2019 tercatat turun. Kondisi ini, kata Toyota, disebabkan gejolak perekonomian global serta adanya tendensi proteksionisme di beberapa negara yang berdampak pada ekspor otomotif nasional.

Capaian Toyota di empat bulan pertama 2019 tersebut sebesar 61.600 unit. Penurunan sebesar enam persen jika dibandingkan waktu yang sama tahun lalu atau sebesar 65.700 unit.

Penyebab pasti penurunan ini menurut Toyota dikarenakan kondisi perekonomian di negara destinasi tujuan terutama Timur Tengah dan Filipina.

“Naik turunnya kondisi perekonomian negara tujuan ekspor merupakan hal di luar kendali kita dan tidak terhindarkan. Namun demikian, hal-hal seperti ini tentu telah kami perhitungkan dalam manajemen risiko,” ucap Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, dalam keterangannya, Jumat (23/5/2019).

Baca juga: Produksi Toyota Indonesia Tidak Terpengaruh Kondisi Politik

Dari total volume CBU Toyota, kontributor terbesar masih dipegang oleh Fortuner dengan volume 14.400 unit atau 23 persen dari total volume ekspor. Model kedua adalah Rush dengan volume 12.600 unit atau 20 persen.

Model ketiga adalah Agya dengan volume 10.800 unit atau 18 persen. Model lainnya adalah Vios sebanyak 7.500 unit, Avanza 8.400 unit, Innova, Sienta, Yaris serta Town Ace dengan total volume 7.900 unit.

Meski mengalami penurunan selama caturwulan pertama 2019, Toyota tidak menurunkan target ekspor hingga akhir tahun, yakni bertahan positif tumbuh 5 persen. Toyota meyakini target ini masih bisa terpenuhi.

“Belum ada koreksi terhadap target ekspor. Kami masih optimistis target pertumbuhan di atas lima persen dapat tercapai,” ucap Bob.

Bob mengungkapkan untuk mencapainya, mulai pertengahan tahun akan ada ekspoansi ekspor ke beberapa negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah. Tambahan permintaan pasar fleet dari negara-negara Timur Tengah juga diharapkan dapat membantu tercapainya target yang ditetapkan.

“Persaingan yang semakin sengit ditambah dengan kondisi ekonomi global yang kurang stabil membuat kami harus semakin proaktif dalam meningkatkan performa ekspor. TMMIN membuat divisi khusus yang bertugas mencari pasar tujuan ekspor baru sebagai upaya dalam menjawab tantangan tersebut,” ucap Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau