Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Modifikasi "Nyeleneh", Sepeda BMX Pakai Mesin Motor

Kompas.com - 12/05/2019, 03:32 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu ini mulai gandrung modifikasi sepeda model BMX yang dipasangkan mesin sepeda motor. Tren ini mulai merebak tak lepas dari 'keisengan' ingin memiliki sepeda gowes bermesin.

Ari Supriyanto, punggawa Protechnic Motor, bengkel custom di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan mengatakan, walau pada dasarnya memakai sasis sepeda BMX dan diberi mesin tapi caranya pun ada berbagai macam. 

"Ada tiga. Pertama pakai sasis standar terus dikasih mesin motor, kedua pakai sasis standar tapi kita kustom lagi yang lainnya, dan terakhir buat sasis baru tapi bentuknya mirip sasis BMX," kata Ari kepada Kompas.com, Sabtu (11/5/2019).

Pria yang sedang gemar mengoleksi 'bebek retro' itu mengatakan, modifikasi seperti tidak lepas dari risiko. Model nomor satu yang memakai sasis standar punya risiko paling besar, karena sepeda gowes memang tidak ditujukan memakai mesin.

"Kalau pakai sasis asli kemudian ditempel mesin buat saya kurang safety. Rangka sepeda tipis, sudah gitu pasti dipotong sana sini buat naruh mesin, walaupun mesinnya kecil. Terus mesin motor bertenaga, sementara remnya masih pakai rem sepeda. Kaki-kakinya (ban) juga terlalu kecil. Itu yang bahaya," katanya.

Ari mengatakan beda cerita kalau sasis sepeda sudah di kustom alias diperkuat. Apalagi kalau sasisnya full custom alias buat baru dengan pipa tebal. Banyak bagian sebetulnya memakai komponen motor, jadi hanya mencontoh desain rangka BMX saja.

"Kalau itu menurut saya relatif lebih aman. Karena rangkanya lebih kuat dari punya sepeda. Fork depan juga pakai punya motor, biasanya punya bebek tua. Pengereman juga pakai rem motor," katanya.

Meski begitu lanjut Ari, membuat rangka baru juga punya konsekuensi. Harganya bakal lebih mahal daripada menggunakan rangka asli, atau rangka yang dimodifikasi. Belum lagi membuat rangka tidak bisa sembarangan.

"Cuma biayanya juga lumayan karena kan jatuhnya bikin motor baru. Ya seperti bikin chooper saja. Serta ya harus diingat lagi, yang bikin rangkanya benar atau tidak," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sempat Sebut Dedi Mulyadi Otoriter, Kini Kades Srijaya Dukung Pembongkaran Bangunan Liar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau