JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu ini mulai gandrung modifikasi sepeda model BMX yang dipasangkan mesin sepeda motor. Tren ini mulai merebak tak lepas dari 'keisengan' ingin memiliki sepeda gowes bermesin.
Ari Supriyanto, punggawa Protechnic Motor, bengkel custom di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan mengatakan, walau pada dasarnya memakai sasis sepeda BMX dan diberi mesin tapi caranya pun ada berbagai macam.
"Ada tiga. Pertama pakai sasis standar terus dikasih mesin motor, kedua pakai sasis standar tapi kita kustom lagi yang lainnya, dan terakhir buat sasis baru tapi bentuknya mirip sasis BMX," kata Ari kepada Kompas.com, Sabtu (11/5/2019).
Pria yang sedang gemar mengoleksi 'bebek retro' itu mengatakan, modifikasi seperti tidak lepas dari risiko. Model nomor satu yang memakai sasis standar punya risiko paling besar, karena sepeda gowes memang tidak ditujukan memakai mesin.
"Kalau pakai sasis asli kemudian ditempel mesin buat saya kurang safety. Rangka sepeda tipis, sudah gitu pasti dipotong sana sini buat naruh mesin, walaupun mesinnya kecil. Terus mesin motor bertenaga, sementara remnya masih pakai rem sepeda. Kaki-kakinya (ban) juga terlalu kecil. Itu yang bahaya," katanya.
Ari mengatakan beda cerita kalau sasis sepeda sudah di kustom alias diperkuat. Apalagi kalau sasisnya full custom alias buat baru dengan pipa tebal. Banyak bagian sebetulnya memakai komponen motor, jadi hanya mencontoh desain rangka BMX saja.
"Kalau itu menurut saya relatif lebih aman. Karena rangkanya lebih kuat dari punya sepeda. Fork depan juga pakai punya motor, biasanya punya bebek tua. Pengereman juga pakai rem motor," katanya.
Meski begitu lanjut Ari, membuat rangka baru juga punya konsekuensi. Harganya bakal lebih mahal daripada menggunakan rangka asli, atau rangka yang dimodifikasi. Belum lagi membuat rangka tidak bisa sembarangan.
"Cuma biayanya juga lumayan karena kan jatuhnya bikin motor baru. Ya seperti bikin chooper saja. Serta ya harus diingat lagi, yang bikin rangkanya benar atau tidak," kata Ari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.