Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil "Pak Tani" Masih Berstatus Dijual Terbatas

Kompas.com - 31/03/2019, 08:31 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah dinyatakan siap untuk dipasarkan pada April nanti, namun penjualan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) ternyata belum sepenuhnya menyentuh pasar otomotif. Karena untuk tahap awal lebih untuk memenuhi permintaan di kalangan pemerintahan.

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reza Treistanto, menjelaskan tahapan awal penjualan unit AMMDes memang belum komersialisasi penuh, masih untuk kebutuhan Goverment to Goverment (G to G).

"Pasar awalnya memang untuk pemerintahan, jadi antar instansi pemerintahan yang ada di daerah-daerah. Penjualan dan pemesanannya nanti bisa langsung melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)," ucap Reza saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2019).

Baca juga: AMMDes Mulai Dipasarkan Bulan Depan

Pendaftaran AMMDes ke LKPP pun baru akan dimulai awal April 2019 mendatang. Setelah terdaftar dan dicantumkan, baru secara resmi KMWI membuka pemesanan untuk AMMDes sesuai permintaan dan jenis yang diinginkan.

Presiden Komisaris KMWI dan KMWD Sukiyat saat memperkenalkan kendaraan AMMDes merupakan mobil Esemka generasi III di Bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Presiden Komisaris KMWI dan KMWD Sukiyat saat memperkenalkan kendaraan AMMDes merupakan mobil Esemka generasi III di Bengkel Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018).
Secara pemesanan, Reza mengatakan sampai saat ini belum ada angka yang pasti, semuanya baru akan terlihat setelah AMMDes resmi terdaftar di LKPP. Tapi untuk produksi sendiri, diakui sudah mulai berjalan sejak Februari lalu, bahkan sudah ada beberapa unit yang jadi dan siap didistribusikan.

"Beberapa unit sudah jadi, untuk order secara lisan sudah banyak yang berminat dari kalangan pemerintahan di daerah, tapi nanti baru bisa terlihat pesanannya melalui LKPP, karena pengadaan untuk tahap awal melalui itu. Kalau untuk harga seperti yang saya bilang sebelumnya tidak ada perubahan, untuk basik itu Rp 70 juta," kata Reiza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau