Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Hujan Abu Vulkanik pada Mobil, Filter Udara Jadi Kotor

Kompas.com - 27/12/2018, 12:44 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau sudah sampai ke kota Cilegon, Banten pada Rabu (26/12/2018). Selain berdampak buruk bagi kesehatan, juga berpengaruh untuk kendaraan bermotor.

Kepala Bengkel Auto2000 Grand Depok City Deni Adrian mengatakan, abu tersebut akan berpengaruh pada kinerja atau performa mesin. Sebab, filter udara menjadi kotor akibat menghisap debu atau abu tersebut.

"Otomatis filter udara yang menjadi cepat kotor. Efeknya suplai bahan bakar menjadi terhambat dan performa mesin menjadi turun," ucap Deni ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Deni melanjutkan, masyarakat yang beraktivitas menggunakan mobil ketika turun hujan abu, disarankan untuk segera mengganti filter udara, agar performa mesin tidak terganggu atau kembali normal lagi.

Baca juga: Pahami Letak Saringan Udara Skutik Sebelum "Bermain Air"

"Paling penting hanya itu saja, harus diperhatikan saringan udaranya, kalau komponen lainnya tidak masalah, karena ketika mesin mobil menyala filter udara itu menyaring udara dari luar," ujar Deni.

Wiper

Foto mobil berselimutkan abu yang disebut abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi pada Jumat (11/5/2018) beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial.dok. Twitter Foto mobil berselimutkan abu yang disebut abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi pada Jumat (11/5/2018) beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial.

Selain itu, menurut Deni apabila ingin membersihkan debu vulkanik pada bagian kaca depan jangan menggunakan wiper. Sebab, bisa menimbulkan baret pada kaca.

"Jadi sebaiknya dibersihkan dulu menggunakan air dengan cara disiram, kemudian jika abunya sudah hilang baru boleh menggunakan wiper. Kalau pakai wiper langsung, nanti kacanya langsung timbul baret," kata dia.

Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat menambahkan, abu vulkanik itu justru lebih bahaya ketimbang abu pasir biasa, karena secara partikel berupa potongan kecil batuan bergigi, mineral, dan kaca vulkanik.

Bahkan, abu tersebut bersifat korosif sehingga ketika membersihkan di bagian kaca harus dibasuh menggunakan air, tidak boleh langsung dilap. "Tetapi sambil harus menggunakan air yang dialirkan,: ucap Sapta ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com