JAKARTA, KOMPAS.com - New YZF-R25 menjadi produk terbaru Yamaha di kelas motor sport 250 cc. Saudara kembar YZF-R3 yang diekspor ke Eropa ini sebelumnya sudah dijajal Kompas.com di sirkuit Sentul. Lantas bagaimana impresinya dipakai untuk harian?
Awak redaksi mendapat kesempatan untuk menjajal R25 terbaru ini selama beberapa hari. Dari segi desain, motor ini menjadi perhatian para penggemar motorsport di jalan yang kerap menengok untuk melihat desain dan juga penggunaan suspensi upside-down di depan.
Soal ergonomi selama penggunaan harian, memang agak sedikit kesulitan membawa motor berdimensi panjang 2.090 mm, lebar 730 mm dan tinggi 1.140 mm ini. Terutama di lalu lintas yang ramai serta kemacetan yang mewarnai Ibu Kota.
Lebar setang kemudi cukup mengakomodir handling selama berkendara. Tinggi kemudi yang diturunkan Yamaha 22 mm dari model terdahulu membutuhkan waktu untuk beradaptasi, karena penguji membawa tas punggung.
Baca juga: Modifikasi Plug & Play Ubah R25 Jadi Cafe Racer
Soal tinggi jok, rider dengan tinggi 170 cm tidak terlalu kesulitan menopang motor ini. Kebutuhan menopang motor dengan baik diperlukan terutama karena banyaknya kondisi lalu lintas stop & go yang ditemui.
Catatan khusus diberikan pada cluster meter R25 yang hadir full digital. Dalam cluster meter ini terdapat berbagai macam informasi yang dapat diakses pengendara dengan menekan tombol di bagian kiri bawah.
Terdapat catatan odometer, jarak tempuh (trip), average fuel satu kali jalan, average fuel saat berkendara, speedometer, RPM, temperatur, bensin, serta jam. Hanya saja ketidakhadiran tombol akses menu-menu tersebut di batang kemudi.
Dari tombol-tombol di kemudi, Yamaha memberikan kemudahan berupa tombol starter 3 in 1 dimana terdapat fungsi cut off / on dan Starter engine dalam satu tombol. Pengoperasian tombol-tombol di kemudi membutuhkan waktu untuk penyesuaian terutama karena di sebelah kanan telah hadir tombol lampu hazard.
Penggunaan lampu LED di bagian depan cukup terang saat digunakan di malam hari. Sayang pengetesan tidak menemukan waktu berkendara di saat hujan untuk melihat efektifitas lampu ini dalam kondisi tersebut.
Performa
Tidak ada yang berubah dari mesin R25 terbaru dengan yang terdahulu. Mesin 249.6 cc tersebut memberikan tenaga sebesar 36 Ps pada putaran 12.000 rpm dan torsi maksimum 23,6 Nm pada 10.000 rpm.
Tenaga mesin ini terasa lebih dari cukup digunakan menjelajahi kota. Sayang, kesempatan untuk mencapai batas putaran tertinggi (rev limit) di angka 12.000 tidak pernah tercapai karena keterbatasan ruang.
Mesin selalu memberikan tenaga baik di putaran bawah maupun atas. Selama penggunaan berdasarkan catatan di cluster meter digital angka konsumsi rata-rata adalah 4,3 L/100 km atau 23,2 kpl.
Penggunaan suspensi upside-down KYB terbaru di depan dan pengaturan suspensi belakang membuat R25 terbaru ini cukup stabil meski terasa kaku di jalan bergelombang. Penggunaannya memang sangat terasa di sirkuit beberapa waktu lalu.
Setting kopling cukup ringan yang menjadi salah satu kemudahan berkendara dengan R25. Sayang soal panas mesin masih cukup terasa di area paha.
Kesimpulan
Bagi penggemar model motor sport, YZF-R25 terbaru ini membarikan kelebihan di desain dan suspensi upside-down yang berpengaruh pada kestabilan berkendara. Dengan banderol Rp 58,950 juta, termurah diantara rival 250 cc lainnya, R25 bisa jadi pilihan untuk berkendara harian.