Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi Soal Tarif Pelat Nomor Pilihan

Kompas.com - 09/08/2018, 11:38 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik kendaraan bermotor yang menggunakan pelat nomor alias Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) pilihan dikenakan tarif khusus. Kebijakan itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Aturan tersebut resmi diberlakukan pada 6 Januari 2017. PP tersebut yang menggantikan PP No. 50 tahun 2010. Sehingga, kendaraan dengan nomor pilihan diwajibkan membayar sesuai dengan ketentuan.

“Jadi ini berlaku sejak PP itu diterbitkan, pelat nomor pilihan yang sejak dulu atau baru tetap bayar sesuai dengan ketentuan setiap lima tahun sekali. Kalau tidak mau pakai lagi bisa dinonaktifkan,” ujar Kasubdit Regident Polda Metro Jaya AKBP Sumardji saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Biaya Resmi Bikin Pelat Nomor Pilihan

Sumardji menjelaskan, pelat nomor pilihan tersebut hanya berlaku selama lima tahun. Jika ingin diperpanjang maka harus membayar sesuai aturan.

“Jadi memang bayar lagi setiap lima tahun sekali. Secara aturan sudah jelas tertera, mau mobil baru atau lama, selama pakai pelat nomor pilihan harus tetap membayar lagi,” kata Sumiadji.

Baca juga: Berikut Syarat Jika Ingin Pakai Pelat Nomor Cantik

Informasi di media sosial,  pemilik akun instagram @aria_aradhea menceritakan ketika mau bayar pajak lima tahunan, dikenakan biaya tambahan karena mobil yang dia beli 20 tahun lalu ternyata terdaftar sebagai pelat nomor pilihan.

“Jadi ada biaya tambahan Rp 7,5 juta lagi. Sebelumnya kalau bayar pajak lima tahunan tidak ada, makanya saya heran kenapa harus bayar sekarang,” kata Aria ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (8/8/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com