Xpander Jadi Raja MPV Sejuta Umat Februari 2018

Jakarta, KOMPAS.com — Mobil low multipurpose vehicle (LMPV) Mitsubishi Xpander berhasil duduk di takhta tertinggi “MPV Sejuta Umat” pada Februari 2018. Ini juga berarti sang penguasa lama, Toyota Avanza, harus rela dilengserkan dari kursi raja.

Dari data yang berhasil didapat Kompas.com, pada Februari 2018 wholesales Xpander berada di angka 7.400-an unit atau naik 4,53 persen dari bulan sebelumnya (7.079 unit). Sementara Avanza memperoleh 6.773 unit.

Penyumbang penjualan terbesar Toyota Indonesia tersebut harus mengalami tren negatif dua digit (-10,21 persen) dari Januari 2018 (7.543 unit). Sementara untuk market share, Mitsubishi mencapai 31 persen dan Avanza sebesar 28 persen.

Executive General Manager Toyota Astra Motor Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto tak mengatakan banyak ketika ditanyakan terkait hal tersebut, termasuk soal strategi mereka untuk kembali merebut pasar.

Baca juga: Seru, Xpander Sedikit Lagi Gulingkan Avanza di Januari 2018

MMKSI Mitsubishi Xpander diproyeksikan masuk ke ranah fleet oleh MMKSI untuk bersaing dengan Innova.

“Kami bersyukur kepada pelanggan yang masih percaya dengan produk Toyota seperti Avanza. Toyota selalu mengedepankan layanan terbaik untuk pelanggannya sehingga pelanggan mudah mendapatkan layanan-layanan Toyota, seperti halnya jumlah outlet yang sudah di atas 300 jaringan,” ujar Soerjopranoto kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

“Iya (wholesales 6.773 unit), tapi untuk retail sales masih di atas 7.000 unit. Artinya, stok di diler masih sehat,” ucap Soerjopranoto.

Sementara itu, Kepala Penjualan dan Pemasaran Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya tak terlalu menghiraukan soal produknya yang sudah di posisi puncak. Dirinya hanya menyebut bahwa upaya yang mereka lakukan saat ini hanya memenuhi pesanan konsumen.

“Memang benar wholesales di Februari untuk Xpander 7.400 unit dengan market share 31 persen. Fokus kami adalah akan terus berusaha mempercepat pemenuhan delivery kepada konsumen yang telah melakukan inden,” tutur Imam.