Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Thailand Belum Pulih Total

Kompas.com - 27/01/2018, 15:47 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Bangkok, KOMPAS.com – Thailand, sebagai pemanufaktur otomotif terbesar Asia Tenggara, mencatat pertumbuhan volume produksi pada 2017 dan dalam tiga tahun berturut-turut. Meski begitu, mereka masih gagal untuk mencapai angka 2 juta unit.

Mengutip Nikkei, Sabtu (27/1/2018) para produsen mobil menghasilkan 1.988.823 unit, naik 2 persen dari tahun sebelumnya, seperti laporan yang dirilis Federasi Industri Thailand. Terlepas dari kenaikan ini, penghitungan tahunan masih turun dari musim puncaknya pada 2013 yang sampai 2.457.000 kendaraan.

Terkait dengan pasar domestik, tumbuh dua digit sebesar 11 persen menjadi 862.391 unit. Namun, itu sebagian besar karena efek rebound dari 2016, ketika warga Thailand menunda pembelian pasca meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej pada Oktober.

Sementara ekspor kendaraan bernasib buruk, di mana produksinya turun 4 persen menjadi 1.126.432 unit. Pengiriman ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika sedang tidak bersemangat, ditambah lagi nilai mata uang Baht Thailand yang menguat terhadap dolar. Tekanan mata uang berdampak pada pendapatan, dan mendorong langkah-langkah pemotongan biaya, menurut seorang pejabat di Toyota Thailand.

Baca juga : Mengapa Otomotif Thailand Bisa Jauh Meninggalkan Indonesia?

Toyota Hilux TRD Sportivo mejeng di Bangkok Motor Show 2016.Paultan.org Toyota Hilux TRD Sportivo mejeng di Bangkok Motor Show 2016.

Terakhir kali Thailand memecahkan rekor dengan mencapai angka 2 juta unit (2013), di mana permintaan domestik mendapat dorongan dari program insentif pajak, yang dilaksanakan oleh pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Namun, penjualan kendaraan turun di bawah 2 juta pada 2014, dan masih berada di level itu sampai saat ini.

Federasi Industri Thailand memproyeksi produksi kendaraan dalam negeri pulih menjadi 900.000 unit tahun ini, yang dikombinasikan dengan perkiraan 1,1 juta kendaraan ekspor, pada akhirnya akan menghasilkan output sebesar 2 juta.

Sementara Indonesia, peringkat kedua produksi mobil di Asia Tenggara, meningkatkan output-nya menjadi 3 persen menjadi 1.216.600 unit pada tahun lalu. Namun tidak seperti Thailand, sebagian besar kendaraan di Indonesia dibuat untuk konsumen domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau