Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Waktu Ganti Kampas Rem Tromol dengan Indikator

Kompas.com - 08/01/2018, 18:41 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Rem merupakan salah satu bagian penting dan sering digunakan saat berkendara. Namun, banyak pengendara yang masih kurang perhatian pada bagian ini, bahkan cenderung menyepelekan.

Hal itu misalnya terkait penggantian kampas rem tromol yang sudah mengalami keausan. Sedianya, jika sudah seperti itu, kampas rem harus diganti. Namun, kebanyakan pemilik kendaraan mengakalinya dengan menarik per pada tuas penghubung rem agar rem kembali pakem saat digunakan.

Baca juga: Kapan Harus Pakai Rem Depan atau Belakang?

Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta Rendra Kusuma menjelaskan, pada rumah rem tromol sudah disertakan indikator berupa tanda panah sebagai petunjuk waktu pergantian kampas rem. Jika dua tanda panah tersebut sudah bertemu, seharusnya dilakukan pergantian kampas rem.

Jika terus-terusan mengakalinya dengan menarik per pada tuas tromol, per di dalam tromol juga mengalami ketegangan. Hal ini bisa menyebabkan per di dalam rumah tromol patah.

"Kalau per di dalam tromolnya sudah patah, atau putus lalu nanti bergesekan dengan rumah tromol di bagian dalamnya, maka bisa nyangkut, macet, dan mengunci," kata Rendra saat ditemui di tempat kerjanya di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Indikator keausan rem pada sepeda motor Indikator keausan rem pada sepeda motor

Kerugian lainnya jika malas mengganti kampas rem tromol adalah rusaknya rumah tromol. Jika sudah rusak, perlu diganti. Biaya yang dikeluarkan cukup besar.

Misalnya, untuk velg racing, pergantian dilakukan satu set dengan velgnya. Sementara untuk velg jari-jari, harus mengganti satu set tromolnya.

Baca juga: Apa Artinya Rem Blong?

Menarik per pada tuas rem, menurut Rendra, boleh dilakukan hanya untuk sementara waktu. Jika sudah menemukan bengkel, sebaiknya lekas dilakukan pergantian kampas rem yang asli.

"Kalau di rem tromol, kalau indikatornya (tanda panah) sudah ketemu, pernya jangan dimajuin terus-terusan. Bisa digeser, tapi bukan solusi," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau