Jakarta, KompasOtomotif - Toyota Avanza masih menjadi pemimpin di segmen low multi purpose vehicle (LMPV). Sepanjang tahun ini (Januari-November) 2017, data wholesales (pabrik ke diler) mobil sejuta umat itu sudah mencapai 109.529 unit.
Avanza yang dijual di Indonesia, terdiri dari beberapa tipe seperti E, G, Veloz dan mesin 1.3-L dengan 1.5-L. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), varian paling laris, yaitu 1.3 G M/T.
Sepanjang tahun ini, tipe tersebut sudah terjual 44.100 unit. Disusul varian 1.3 E M/T dengan total penjualan selama 11 bulan terakhir tahun ini mencapai 21.447 unit.
Belum lama ini, Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan bahwa tipe itu paling banyak dibeli oleh konsumen fleet (borongan), untuk dijadikan mobil dinas disuatu kantor atau instansi pemerintahan.
Baca juga: Tanggapan Toyota Soal Rencana Model Baru Avanza di 2018
“Pasar fleet untuk Avanza sekitar 40 persen dari total penjualan Avanza. Paling laris memang model 1.3 manual. Oleh sebab itu, Avanza masih laris dibeli masyarakat,” kata Soerjo panggilan akrab Soerjopranoto di kawasan Jakarta Selatan.
Menurut Soerjo, konsumen borongan itu selalu mementingkan masalah aftersales service, dan keandalan suatun mobil. Toyota, kata dia sudah tidak bisa diragukan lagi mengenai jaringan penjualan, hingga bengkel telah tersebar di seluruh Indonesia.
Oleh sebab itu, kata Soerjo para instansi pemerintah, hingga kantor yang ada di Indonesia memilih Avanza sebagai mobil dinas, ketimbang merek lain di kelas sama.
“Tipe lain juga angka penjualannya sangat bagus sepanjang tahun ini. Meski sudah ada rival, Avanza masih tetap terjual sekitar 10.000-an unit per bulannya. Pasarnya sudah jelas dan terbentuk,” kata Soerjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.