Nissan Navara Bantu Kawal Reforestasi Gunung Agung Bali

Karangasem, KompasOtomotif – Menganggap perlu untuk ikut andil dalam melestarikan alam, PT Nissan Motor Indonesia donasikan satu unit Nissan Navara untuk aktivitas reforestasi Gunung Agung di Bali. Unit tersebut diserahkan kepada Conservation International Indonesia.

Model pikap double cabin Nissan tersebut, akan di gunakan untuk mendukung mobilitas saat kegiatan konservasi. Menggunakan mesin 2.5 liter turbo yang juga sanggup mengangkut muatan besar,  Navara disebut mampu menemani aktivitas reboisasi.

“Kita selalu bertanya, bagaimana cara membantu membangun masa depan yang cerah untuk lingkungan yang kita tinggali. Hari ini kami sadar akan komitmen untuk mendukung Conservation International Indonesia sebagai mitra global, melalui donasi mobil Navara, demi memelihara dan melestarikan kawasan Gunung Agung sebagai daerah penting penyedia air untuk banyak area di Bali,” ujar Eiichi Koito, Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia , Kamis (23/11/2017).

Baca juga : Nissan Bakal Agresif Kenalkan Note e-Power

Ghulam/KompasOtomotif Penyerahan Nissan Navara Kepada Conservation International Indonesia, Kamis (23/11/2017).

Koito menambahkan, rencana ini punya tujuan juga untuk mempromosikan pemeliharaan jangka panjang, sebagai upaya pelestarian daerah aliran sungai, serta membantu stabilitas pasokan air bersih untuk pertanian dan masyarakat. Reforestasi juga akan membantu mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir.

Ketut Sarjana Putra, Vice President Conservation International Indonesia menuturkan, sebagai destinasi pariwisata internasional, alam dan budaya Bali merupakan dua aset penting yang perlu dilestarikan. Melalui inisiatif reforestasi bentang alam ini, private sector diajak untuk ikut merestorasi alam, yang pada akhirnya akan memberi nilai tambah bagi Bali itu sendiri.

“Kami harapkan program reforestasi ini menjadi pendekatan kelola ekosistem darat, yang melengkapi dukungan inisiatif pembentukan jejaring Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Bali, sebagai dasar pengelolaan ekosistem laut,” ucap Ketut.