Jakarta, KompasOtomotif - Nissan GTR memang dibuat sebagai mobil sport dengan paras agresif. Bisa dibilang sejak lahir DNA murni GTR memang dibuat untuk memenuhi hasrat para pecinta kecepatan jalan raya.
Meski demikian, tidak jarang para pemiliknya kembali melakukan modifikasi agar tampang standar GTR makin kental dengan nuansa sporty. Salah satunya seperti milik Diki asal Solo yang sempat menyabet gelar 2nd Runner Up dalam ajang Black Auto Battle Solo 2017.
Mobil sport yang akrab disapa "The Godzilla" lansiran 2012 tersebut mendapat ubahan cukup ekstrem. Selain mengganti kelir warna hitam dengan nuansa yang lebih cerah, Diki juga sudah memberikan aksesori pendukung estetika tampilan yang makin membuat GTR ini menjadi-jadi.
Stanly/KompasOtomotif Nissan GTR asal Solo di ajang Black Auto Battle 2017
Mulai dari instalasi body kit Rocket Bunny Pandem V2 Tra-Kyoto Wide Body Version yang langsung dikirim dari Jepang. Sampai ornamen karbon asli yang melekat di sekeliling eksterior, seperti GTR Carbon Hood, lip spoiler, kap mesin, cover spion, sampai Voltex GT Wing Type II.
Agar ada peremajaan, Diki juga mengubah tampilan lampu dengan GTR facelift. Sedangkan sektor kaki-kaki dirombak total dengan pemasangan air force suspension super performance yang ditemani pelek ADV.1 TS Competition berdimensi 21 inci dengan kelir senada bodi.
Stanly/KompasOtomotif Pelek ADV.1 TS Competition 21 inci bersanding dengan air suspension.
Pemasangan pelek besar membuat struktur bodi sedikit melebar. Namun berkat air suspension, GTR bisa akrab dengan aspal saat parkir, dan kembali memiliki ground clearance ketika digunakan berjalan.
Stanly/KompasOtomotif Interior full carbon kental nuansa sport.
Pemilik tidak hanya meremajakan tampilan luar, tapi juga sektor kabin. Ketika membuka pintu, aroma sport juga sudah terlihat dari permainan warna merah dan hitam pada dasbor dan doortrim. Aksen karbon juga melekat pada interior yang menambah aura agresif.
Speedometer bawaan pabrik sudah diganti dengan Nismo yang memiliki layout dengan karakteristik sport. Menariknya Diki tetap mempertahankan sistem hiburan, bahkan menambah instalasinya dengan memasang beberapa perangkat seperti Power Monoblock HDT 3000 watt, speaker 2way pada bagian belakang, dan Power Harmonic Drive Channel yang disatukan pada sebuh kustom box di ruang bagasi.
Stanly/KompasOtomotif Ruang bagasi diubah menjadi sarang air suspensi dan instalasi audio
Urusan mesin juga tidak luput, justru menjadi salah satu konsentrasi besarnya. Beragam doping pendongkrak tenaga dijejali di balik kap mesin.
Stanly/KompasOtomotif Tenaga dasar sukses terdongkrak dengan ragam doping yang disematkan.
Mulai dari HKS Premium Intake Turbo Jet, HKS BOV, HKS ECV 5, HKS Oil Cap, Ams Intercooler R, Titanium Downpipe, Armytrix Titanium Fullsystem Exhaust, Weapon R Intercooler Pipe, Injector 1000cc, ECU Flash, sampai Carbon Side Frame Bottom V, Carbon Cover Frame Top Left & Right, dan Braided Steel House Kit Vacuum Hose.
Stanly/KompasOtomotif Modifikasi Nissan GTR Solo
Hasilnya, tenaga GTR diklaim lebih maksimal. Dari awalnya hanya 560 tk, melonjak hingga 700 tk. Sayangnya, performa GTR ini masih kalah saat adu tenaga di lantai dyno test dengan Mustang Shelby milik 3Dara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
"Ngecas" Motor Listrik di SPLU Cukup Beli Tokenhttps://otomotif.kompas.com/read/2017/08/28/130235815/ngecas-motor-listrik-di-splu-cukup-beli-tokenhttps://asset.kompas.com/crops/7YioPdtkcHZQTt4gnFPAmJvYIf8=/0x21:704x490/195x98/data/photo/2017/08/25/3742653913.jpg